KBRI Madrid promosikan bisnis keuangan di Indoensia

id promosilan bisnis keuangan indonesia, madrid, kbri di madrid bantu promosikan potensi bisnis, bisnis, potensi

London (ANTARA Sumsel) - Kedutaan Besar RI Madrid mengelar seminar guna mempromosikan potensi bisnis di Indonesia, khususnya sektor keuangan baik bank maupun non-bank, dengan nara sumber Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keungan, Muliaman Darmansyah Haddad, Phd.
        
Kegiatan promosi melalui seminar tersebut dilaksanakan KBRI Madrid bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Banco Bilbao Vizcaya Argentaria (BBVA), kata Sekretaris III KBRI Madrid, Nona Siska Noviyanti kepada Antara London, Senin.
        
Seminar bertema "Indonesia, Destino Propicio para la Inversion Financiera" (Indonesia sebagai Negara Tujuan Investasi Keuangan)  dihadiri 50 peserta yang terdiri dari berbagai kalangan perbankan, pengusaha dan investor, lembaga keuangan dan pejabat Kementerian Keuangan Spanyol, kata Siska Noviyanti.
        
Peserta lainnya dari Kementerian Luar Negeri Spanyol, Banco de Espana, Komisi Pengawas Pasar Modal Spanyol (Comisión Nacional del Mercado de Valores/CNMV) serta organisasi internasional komisi-komisi pengawasan pasar saham (International Organization of Securities Commisions/IOSCO) yang bermarkas besar di Madrid.
        
Dubes RI di Madrid, Yuli Mumpuni Widarso menyatakan pihaknya mengundang ketua dewan komisioner OJK untuk menyampaikan kepada kalangan lembaga keuangan di Spanyol tentang perkembangan kebijakan Pemerintah Indonesia terkait pengelolaan lembaga keuangan.
        
Hal ini penting agar para pemangku kepentingan di Spanyol tidak ragu untuk melakukan bisnis di Indonesia karena OJK mengatur dan mengontrol lembaga keuangan, ujarnya.
        
Sektor keuangan yang stabil dan perekonomian nasional yang terus tumbuh sekitar 5,5 persen serta adanya regulasi dan pengawasan yang ketat, transparan di sektor jasa keuangan adalah untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan di Indonesia.
        
Menurut Dubes, iklim investasi di Indonesia yang sangat kondusif, didukung stabilitas politik, kekuatan pasar domestik, dan pasar terbuka yang terintegrasi dengan pasar global perlu didukung oleh infrastruktur yang kuat pada sektor jasa keuangan. Oleh karena itu, guna memastikan terus menguatnya infrastruktur jasa keuangan di Indonesia, maka pemerintah membentuk OJK.
        
Terus meningkatnya volumen dagang antara RI - Spanyol yang pada tahun 2014 totalnya mencapai 2,4 miliar dolar AS maupun investasi Spanyol ke Indonesia pada tahun yang sama tercatat sebesar 330 juta dolar AS serta kegiatan bisnis lainnya seperti sektor turisme.
        
Pada tahun 2014 tercatat sekitar 100 ribu wisatawan Spanyol ke Indonesia dan lebih dari 50 ribu wisatawan Indonesia ke Spanyol menunjukan kegiatan sektor jasa keuangan di antara kedua negara cukup besar dan prospektif. Untuk itu KBRI perlu menyampaikan kepada mitra potensial di Spanyol mengenai OJK mengingat kegiatan bisnis yang dilakukan di Indonesia menggunakan lembaga keuangan yang beroperasi di Tanah Air.
        
Sementara itu Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman Darmansyah Hadad, memaparkan tentang perkembangan pembangunan sektor keuangan di Indonesia, yang intinya menyatakan di tengah perlambatan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi domestik tahun 2014 dapat dipertahankan pada level yang cukup tinggi, di atas lima persen.
        
Pertumbuhan tahun 2015 diperkirakan mencapai 5,7 persen (asumsi makro APBN 2015) dan antara 5,4 persen sampai -5,8 persen (perkiraan Bank Indonesia).
        
Selama di Madrid, ketua Dewan Komisioner OJK mengadakan pertemuan dengan Bank Sentral Spanyol, Komisi Pengawas Pasar Modal Spanyol serta Organisasi Internasional Komisi Pengawasan Pasar Saham di mana OJK juga menjadi anggotanya.
        
Pembicaraan dengan Direksi Bank Sentral Spanyol sangat positif di mana kedua pihak saling bertukar pengalaman dan informasi menyangkut upaya masing-masing dalam menghadapi krisis keuangan. Bank Sentral Spanyol menunjukan perhatian yang besar terhadap keberhasilan Indonesia keluar dari krisis keuangan 2007 - 2008.