Warga Baturaja keluhkan air PDAM tersendat

id pdam, air pdam tersendat

Warga Baturaja keluhkan air PDAM tersendat

Boster PDAM OKU (Foto Antarasumsel.com/15/E Permana)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Sejumlah warga di Kota Baturaja, ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, mengeluhkan sistem pengaliran air dari PDAM ke masyarakat tersendat atau tidak normal bahkan kotor dan berbau.

Pantauan di lapangan, Jumat saat melihat air keran yang diputar dari rumah seorang warga di seputaran Jalan Husni Thamrin Baturaja, Sukajadi dan Gotong Royong mengalami keluhan yang sama. Di Gotong Royong Kelurahan Kemalaraja air PDAM mengalir deras, namun kotor berwarna kekuning-kuningan dan bau. Sementara di Sukajadi Baturaja, aliran air tersendat.

"Kami heran mengapa air PDAM ini kotor. Sebagai konsumen kami sangat kecewa, sebab kami ini bayar untuk mendapatkan pelayanan air bersih yang mememuaskan. Tapi kenyataannya masih saja mendapat air seperti ini, kuning dan berbau," kata Reni, warga Gotong Royong.

Warga mau tidak mau terpaksa menikmati aliran air yang keruh dan berbau karena tidak ada lagi sumber air di tempat mereka selain dari PDAM.

Sementara, beberapa warga lainnya menambahkan, kalau kualitas air PDAM yang didistribusikan saat ini terkadang jernih kemudian berubah menjadi kotor atau keruh.

Beberapa waktu lalu, pihak PDAM terpaksa mematikan sementara aliran air, lantaran ada kerusakan mesin penyedot yang ditanam di pinggiran Sungai Ogan.

"Kami ini selalu berharap pihak PDAM dapat segera memperbaiki layanan yang ada. Salah satunya mengenai masalah air yang kadang kotor dan kemudian berubah menjadi jernih, kalau bisa air dialirkan jangan sampai kotor dan tidak layak konsumsi," ujar Sardiani.

Para konsumen ini menilai, tidak ada bedanya air Sungai Ogan dengan air PDAM sama-sama keruh. Bahkan masih air Sungai Ogan meski keruh namun tidak berbau.

Sementara pihak PDAM Ogan Komering Ulu saat dikonfirmasi terkait keluhan warga ini, belum bisa dihubungi. Bahkan Kepala Bidang Teknik PDAM, Asril yang biasa dikonfirmasi mengenai keluhan warga juga belum bisa dihubungi.