Pengusaha kolam air deras terancam gulung tikar

id pengusaha kolam ikan, gulung tikar, terancam gulung tikar, pengusaha musirawas, ternak ikan, peternak ikan

Pengusaha kolam air deras terancam gulung tikar

Ilustrasi Kolam ikan air deras (ANTARA FOTO)

Musirawas, (ANTARA Sumsel) - Pengusaha kolam air deras di kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, selama 2015 terancam gulung tikar karena tingginya harga pakan di tingkat agen dan rendahnya harga jual ikan air tawar dipasaran.

Akibat tidak seimbang dengan modal yang dikeluarkan maka usaha kolam air deras sebagian besar ditutup sampai harga pakan dan harga jula ikan stabil, kata salah seorang pengusaha kolam air deras di kawasan Tugu, Mulyo Guntur Musirawas, Jumat.

Ia menjelaskan, harga pakan ikan saat ini mencapai Rp400 ribu dari sebelumnya Rp280 ribu, sedangkan harga jual ikan ikan air tawar pada tingkat grosir hanya Rp15 ribu dari sebelumnya di atas Rp20 ribu per kilogram.

Meskipun banyak pesanan ikan air tawar dari berbagai kabupaten dan provinsi tetangga, namun tidak bisa dipenuhi akibat tidak seimbangnya harga antara pakan dan ikan segar tersebut.

"Kami biasanya mendapat pesanan ikan air tawar dari Bengkulu mencapai 20 ton per minggu, namun saat ini bisa terpenuhi sekitar tiga ton," katanya.

Bila pemerintah tidak cepat mengatasi harga pakan ikan itu, maka pengusaha kolam akan menutup seluruh usahannya karena selalu mengalami rugi," ujarnya.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Musirawas, Bambang Hariadi membenarkan bahwa saat ini banyak pengusaha ikan yang menutup usahanya karena harga jualnya sangat rendah.

"Kami akan berupaya membantu para pengusaha untuk mencarikan pakan yang terjangkau dan pemasaran ikan yang menguntungkan mereka," ujarnya.

Jumlahnya usaha kolam air deras di wilayah itu seluruhnya mencapai 1.440 unit, terdiri atas kolam air deras 143 unit, ditambah kolam air tenang 543 unit dan kolam sawah 754 unit. 

Sedangkan produksi ikan kolam air deras wilayah itu mencapai 25.870 ton atau meningkat sekitar 35 persen dibandingkan sebelumnya hanya memproduksi sebanyak 19.272 ton ikan. 

Saat ini jumlah itu terus menurun karena pengusahanya beralih pada usaha lain yang lebih menguntungkan seperti bisnis besi bekas dan lainnya.