Distan Musirawas ajak warga manfaatkan lahan kosong

id distan musirawas, dinas pertanian musirawas, dinas pertanian, distan, pertanian sumsel, manfaatkan lahan kosong, lahan kosong

Distan Musirawas ajak warga manfaatkan lahan kosong

Ilustrasi (FOTO ANTARA)

Musirawas, (ANTARA Sumsel) - Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, mengajak warga setempat memanfaatkan lahan kosong untuk persawahan, dalam rangka mendukung program swasembada pangan di wilayah itu.

"Kami sudah mengimbau masyarakat yang memiliki lahan kosong untuk dijadikan areal persawahan baru khususnya yang dekat dengan jaringan irigasi," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan (Distan) Kabupaten Musirawas Heriyanto, Jumat.

Ia menyesalkan banyak lahan kosong milik masyarakat yang dekat dengan jaringan irigasi dijadikan kebun kelapa sawit, sehingga areal itu berubah fungsi menjadi lahan perkebunan.

Pemerintah daerah akan menurunkan tim khusus untuk mendata lahan persawahan yang dijadikan kebun kelapa sawit tersebut. Mestinya kebun kelapa sawit tidak dekat jaringan irigasi tapi lokasi khusus seperti daerah rawa dan lainnya, ujarnya.

Pada tahun 2015 pihaknya menargetkan sasaran tanaman padi seluas 52.913 hektare dengan produksi 272.937 ton. Luas areal itu bisa ditambah dengan pemanfaatan lahan kosong tersebut.

Untuk mendukung program swasembada pangan itu, tidak hanya lahan kosong dekat jaringan irigasi, tapi lahan kosong di perdesaan juga cukup potensi untuk dijadikan sawah, ujarnya.

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Musirawas Tohirin mengatakan dalam upaya mendukung percepatan ketahanan pangan yang ada di wilayah itu terutama sektor swasembada padi akan melibatkan para kepala desa.

Daerah yang potensial untuk dijadikan sawah salah satunya di wilayah Kecamatan Trawas karena banyak lahan tidur dan dekat dengan sungai yang bisa diambil airnya untuk pengairan.

"Kami rutin mensosilisasikan kepada masyarakat agar menggali potensi sumber daya alam yang ada untuk dijadikan persawahan, baik pola irigasi teknis, non teknis maupun tanaman sawah tadah hujan," ujarnya.

Pemerintah mulai mengubah kebiasaan masyarakat tergantung pada satu komoditas yaitu karet. Saat harga karet sedang anjlok sekarang ini petani menjadi miskin karena lahannya sudah ditanami karet semua.

Ke depan pendapatan petani diupayakan tidak hanya dari satu komditas saja, tapi bisa bervariasi termasuk menanam sayur dan jenis hortikultura lainnya, ujarnya.