BI: data statistik gunakan metodologi internasional

id bi, bank indonesia, pengolahan data, survei, metodologi internasional, data statistik, statistik

...BI berpatokan dengan cara pengolahan data yang dilakukan IMF, G20, dan lembaga keuangan dunia lainnya karena setiap negara diminta untuk mengirimkan data dengan kesamaan indikator dan parameter...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Bank Indonesia menggunakan metodologi internasional dalam mengolah data statistik berkaitan dengan sistem pembayaran dan stabilitas keuangan sehingga memiliki tingkat akurasi telah berstandar dunia, kata Direktur Departemen Statistik Bank Indonesia Gantiah Wuryandani.

"BI berpatokan dengan cara pengolahan data yang dilakukan IMF, G20, dan lembaga keuangan dunia lainnya karena setiap negara diminta untuk mengirimkan data dengan kesamaan indikator dan parameter," kata Gantiah di Palembang, Kamis, seusai menjadi pembicara dalam acara "Sosialisasi Publikasi Data Bank Indonesia" bersama berbagai pelaku kepentingan di Sumatera Selatan.

Ia mengatakan, data-data yang sudah diolah BI itu dilampirkan di website resmi Bank Indonesia sehingga dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat melalui internet.

Berbagai indikator sektor ekonomi ditampilkan oleh BI seperti kinerja perbankan, UMKM, hingga kondisi makro.

"Data yang ditampilkan ini berkaitan dengan peran BI sebagai bank sentral, artinya tidak terlalu spesifik untuk sektor lain. Untuk sektor UMKM, BI bisa menyajikan data mengenai berapa besar pembiayaan yang dilakukan perbankan tapi jika ditanya berapa banyak jumlahnya, maka itu sudah di luar wewenang bank sentral," kata dia.

Untuk itu, masyarakat yang membutuhkan data statistik sepatutnya juga mengamati data Badan Pusat Statistik karena untuk item diluar wewenang tidak dikeluarkan Bank Indonesia.

"Sejauh ini ada data perbankan juga yang tidak disajikan BPS, sehingga BI mengolah sendiri. Ini wajar karena BPS tidak bisa melayani kebutuhan semua institusi, tapi yang jelas ada sinergi antara data BI dan BPS," kata dia. Menurut Gantiah, keakuratan data bukan bersumber dari instutusi yang mengeluarkan tapi dari kecakapan para pengambil keputusan dalam menggunakan data tersebut untuk membuat eksekusi yang tepat.

"Sebuah data dikatakan teruji itu bukan dikatakan saat ini tapi setelah keputusan yang dihasilkan ternyata tepat di kemudian hari," kata dia.

Sementara, Head Performance dan Budgeting Bank Mandiri Wilayah II Doddy Juniar Pribadi mengatakan data yang dilansir BI di website resminya menjadi acuan utama kalangan perbankan dalam perencanaan serta pengambilan keputusan.

"Data BI sudah memenuhi kebutuhan, baik dari proyeksi hingga ke pencapaian perbankan. Sejauh ini, data tersebut digunakan untuk dasar dalam mengambik keputusan," kata Doddy.