Pengamat: Sumsel harus maksimalkan momentum Asian Games

id sumsel, sumsel harus maksimalkan, momentum asian games, asian games, pemprov sumsel, tol palindra

Pengamat: Sumsel harus maksimalkan momentum Asian Games

Ilustrasi Grounbreaking Tol Palindra Presiden Joko Widodo (kiri) ditemani Gubernur Sumsel Alex Noerdi (kanan)melakuan Grounbreaking jalan tol Palembang-Indralaya (Palindra) dijalan lingkar selatan Palembang. Sumsel. Kamis (30/4). (ANTARA FOTO/15/Nova

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan harus memanfaatkan secara maksimal momentum menjadi tuan rumah Asian Games 2018 untuk merealisasikan sejumlah mega proyek yang sejak lama sebatas perencanaan, kata pengamat ekonomi Didik Susetyo.

"Presiden telah meresmikan jalan tol Trans Sumatera dan masuk di dalamnya jalan tol Palembang-Inderalaya beberapa hari lalu. Artinya, ke depan, setiap proyek yang akan dan sudah diusulkan Sumsel harus dikejar dan jangan sampai lepas lagi, mumpung jadi tuan rumah Asian Games," kata Didik seusai menghadiri seminar "Unsri menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN" di Palembang, Selasa.

Ia mengatakan, Sumsel jangan membuang begitu saja kesempatan ini mengingat persoalan infrastruktur menjadi kendala utama mengapa perekonomian di Sumsel cenderung stagnan dalam beberapa tahun terakhir.

Sumsel yang tercatat sebagai penghasil karet dan sawit di Indonesia dengan angka pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional ini, tetap saja memiliki jumlah penduduk miskin yang tergolong tinggi di bandingkan provinsi lain di Indonesia, kata dia.

Keadaan ini lantaran produk yang dihasilkan Sumsel itu diekspor ke luar negeri sehingga sangat dipengaruhi kondisi ekonomi global.

Sementara itu, keadaan ekonomi dunia dalam keadaan tidak stabil sehingga capaian di sektor ekonomi yang sudah dicapai menjadi tergerus sejak beberapa tahun terakhir.

"Jika berkaca pada masa silam, era Presiden Soeharto sangat fokus pada infrastruktur sehingga beberapa tahun kemudian Indonesia mencetak suatu pertumbuhan ekonomi yang mengesankan. Berkaca dari ini, dan kebetulan pemerintahan Jokowi sedang juga memiliki semangat yang sama, maka Sumsel jangan sampai ketinggalan kereta, harus jemput bola," kata dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya bidang ekonomi pembangunan ini.

Ia melanjutkan, termasuk dalam memperjuangkan perealisasian Pelabuhan Tanjung Api-Api yang menjadi pintu perdagangan Sumsel ke pasar internasional.

Terkait dengan pelabuhan ini, ia tidak membantah bahwa dibutuhkan energi luar biasa dari berbagai pihak untuk menggolkannya karena dana yang dibutuhkan mencapai Rp100 triliun lebih.

"Menggolkan Tanjung Api-Api memang tidak mudah, tapi bukan tidak mungkin. Harus ada ide kreatif lain, seperti yang saat ini dijalankan Gubernur Alex Noerdin dengan memunculkannya Kawasan Ekonomi Khusus tahun ini. Harapannya, setelah KEK TAA akan ada Pelabuhan TAA," ujar dia.

Belum lama ini, Presiden Joko Widodo telah menyetujui pembangunan sistem kereta api penumpang kawasan perkotaan (Light Rail Transit/tram) dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II hingga Jakabaring, Palembang, pada 2016.