Palembang, (ANTARA Sumsel) - Nilai impor Sumatera Selatan mengalami peningkatan sejak awal tahun 2015 jika dibandingkan 2014 karena dipicu oleh upaya pengusaha untuk meningkatkan nilai tambah produk ekspor.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Selatan Permana di Palembang, Minggu, mengatakan, nilai impor Sumsel pada Januari 2015 tercatat sebesar 64.552.864 dolar AS atau mengalami peningkatan jika dibanding periode sama tahun sebelumnya yakni sebesar 29.406.146 dolar AS.
"Peningkatan nilai impor ini karena kebutuhan Sumsel terhadap bahan baku penolong dan peralatan mesin pendukung operasional meningkat. Contohnya produk karpet celia yang sudah diekspor ke luar negeri. Bahan bakunya yakni daun pisang abaka yang diimpor dari Filipina," kata dia.
Sehingga dibutuhkan bahan impor lainnya seperti mesin, pesawat mekanik, peralatan listrik, baja, pupuk, kayu, dan barang-barang lainnya.
Barang-barang tersebut diimpor dari negara-negara seperti Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, India, Singapura, Italia, dan beberapa negara lainnya.
Terkait dengan nilai impor yang naik hingga dua kali lipat dibandingkan tahun lalu, menurut Permana tidak menjadi masalah karena barang yang dibeli dari luar negeri merupakan barang pendukung untuk meningkatkan nilai di pasaran ekspor.
"Justru ini baik karena impor yang terjadi sifatnya untuk menstimulan ekspor, jadi tidak perlu khawatir apalagi secara nasional untuk neraca perdagangan selalu surplus," kata dia.
Sejak lima tahun terakhir, ekspor Sumsel selalu surplus ke beberapa negara, seperti ke Tiongkok 830.878 dolar AS (impor) dan 310.266 dolar AS (ekspor).
Hingga Juli 2014, nilai ekspor mencapai 446.566 dolar AS dan total impor mencapai 15.657 dolar AS dengan neraca 293.909 dolar AS.
