Legislator: Kebutuhan listrik Sumsel mencukupi

id legislator: Kebutuhan listrik sumsel mencukupi, listrik

 Legislator: Kebutuhan listrik Sumsel mencukupi

Ilustrasi (FOTO ANTARA)

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Ketua DPRD Sumatera Selatan HM Giri Ramanda N Kiemas menyatakan, kebutuhan listrik di provinsi itu mencukupi bahkan mengirim ke daerah lain melalui sistem interkoneksi.

Giri Ramanda mengungkapkan hal itu di Palembang, Senin, ketika ditanya mengenai lumbung energi di provinsi tersebut sudah banyak kontrak yang dilakukan oleh PLN untuk pembangunan PLTU dan PLTA mulut tambang, cuma dalam prosesnya tentu butuh waktu.

"Untuk membangun sebuah PLTU butuh waktu, tetapi Sumsel sudah mempunyai beberapa PLTU baru yang selesai dibangun dan saat ini sudah beroperasi," katanya.

Ia mengatakan, bicara soal krisis listrik sebenarnya secara angka matemetika kebutuhan listrik Sumsel mencukupi.

"Mudah-mudahan dengan sumber daya Sumsel yang cukup melimpah seperti batu bara akan makin banyak pembangkit dibangun di daerah ini," ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.

Sementara mengenai pendapatan Sumsel dari sektor minyak bumi dan gas (Migas), ia menyatakan, pendapatan dari migas ini sangat tergantung dari lifting dan harga.

Dengan posisi sekarang turunnya harga minyak dunia amat mempengaruhi dana bagi hasil migas Pemprov Sumsel, selain itu beberapa tahun terakhir ini terjadi proses lifting yang angkanya tidak menambah secara signifikan ditambah lagi penurunan harga minyak.

"Dengan demikian dana bagi hasil minyak dan gas kita mengalami penurunan pada 2015 sekitar Rp400-Rp500 miliar dari hasil migas," jelasnya.

Dengan begitu, katanya, maka otomatis akan ada pembiayaan-pembiayaan pembangunan yang harus dikurangi dan adanya efisensi yang dilakukan.

"Sumsel juga harus mencari pendapatan baru bagi daerah karena kita cuma ditetapkan pajak kendaraan bermotor, pajak air permukaan dan tidak banyak pajak yang bisa diambil di Sumsel," paparnya.

Jadi, Sumsel masih banyak bergantung dengan dana bagi hasil migas yang kondisinya pada saat ini harga minyak dunia turun sehingga mengakibatkan adanya tekanan pada APBD, katanya.