Tujuh pompa tidak mampu atasi banjir Palembang

id tujuh pompa tidak mampu atasi banjir palembang

Tujuh pompa tidak mampu atasi banjir Palembang

Sejumlah pengguna jalan melintas di ruas jalan yang tergenang banjir di kawasan Sekip Palembang, (Foto Antarasumsel.com/Nila Fuadi/Aw)

...Perkembangan kota membuat infrastruktur penangulangan banjir harus ada sementara tujuh pompa di Jalan Kapten A Rivai, Sungai Baung, Veteran, Bayas, Bay Salim, 26 dan Gresik terbilang sudah tidak mampu karena hanya mengatasi kawasan sekitar pompa s
Palembang, (ANTARA Sumsel) - Sebanyak tujuh unit pompa air yang dipasang di beberapa titik tidak mampu lagi mengatasi banjir di pusat Kota Palembang, Sumatera Selatan saat musim hujan.

Kepala Bidang Pengendalian Banjir dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air Kota Palembang, A Bastari Yusak di Palembang, Sabtu, mengatakan, untuk itu pemerintah kota mendorong pembangunan Bendungan Sekip yang di dalamnya terdapat pompa induk dan pintu air dengan luas lahan sekira 1,5 hektare.

"Perkembangan kota membuat infrastruktur penangulangan banjir harus ada sementara tujuh pompa di Jalan Kapten A Rivai, Sungai Baung, Veteran, Bayas, Bay Salim, 26 dan Gresik terbilang sudah tidak mampu karena hanya mengatasi kawasan sekitar pompa saja," kata Bastari.

Menghadapi persoalan banjir yang setiap tahun semakin parah ini membuat Pemerintah Kota Palembang sangat serius dalam merealisasikan Bendungan Sekip tersebut pada 2015.

Apalagi, dua titik banjir utama yakni di persimpangan Polda dan Jalan Kolonel Atmo tidak terdapat pompa air.

Bendungan ini sudah direncanakan sejak 2011 dengan sokongan dana dari APBN sebesar Rp200 miliar dan APBD Sumatera Selatan untuk pembebasan lahan yakni dari provinsi sebesar Rp10 miliar dan Kota Palembang sebesar Rp10 miliar.

Lataran kesulitan dalam penyediaan lahan, dana dari APBN ini sempat dikembalikan ke kas negara sebanyak dua kali karena gagal diserap di setiap tahun anggaran.

"Saat ini pemkot masih menunggu analisas konsultan terkait perhitungan kontruksi dan ganti rugi lahannya, untuk pembebasan lahan sendiri sedang gencar disosialisasikan ke warga, harapannya tahun ini benar-benar terwujud," katanya.

Sembari menunggu proses pembebasan lahan tersebut, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air Kota Palembang akan secara bertahap membersihkan gorong-gorong beton di persimpangan Polda dan sekitarnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Wali Kota Palembang, Harnojoyo mengharapkan dukungan masyarakat dalam merealisasikan proyek Bendungan Sekip.

"Tentunya, jika menjual rumah, inginnya dapat rumah lagi. Pemerintah juga memahami itu sehingga mengambil jalan tengah berupa titik kesepakatan harga antara pembeli (pemerintah) dan penjual (warga)," ujar dia.

Hanya saja, menurutnya, kesepakatan harga itu tetap berada di dalam koridor peraturan pemerintah dalam menakar harga tanah yang dibebaskan untuk pembangunan infrastruktur yakni berdasarkan nilai jual objek pajak (njop) dan harga pasar.

"Yang jelas meski ada aturan tapi tetap persoalan ganti rugi ini tidak terlalu kaku agar proyek Bendungan Sekip ini dapat segera terlaksana," katanya.

Jumlah titik banjir di Palembang mengalami kenaikan dari 39 menjadi 59 titik.

Curah hujan dengan debit tinggi dalam waktu satu jam terbilang sudah membuat puluhan titik banjir di sejumlah tempat di Kota Palembang.

Pembangunan Bendungan Sekip ini diharapkan dapat mengatasi persoalan banjir Kota Palembang hingga 90 persen.