Pemkab Musirawas tertibkan limbah perusahaan

id limbah, limbah cair

Pemkab Musirawas tertibkan limbah perusahaan

Ilustrasi - Pengolahan limbah (FOTO ANTARA)

Musirawas (ANTARA Sumsel) - Pemerintah kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, akan menertibkan limbah cair perusahaan pengolahan karet PT Bumi Beliti Abadi karena keluhan masyarakat setempat.

"Kita akan turunkan tim Analisis Dampak Lingkungan untuk meneliti limbah pengolahan karet PT Bumi Beliti Abadi (BBA) di Muara Beliti yang dikeluhkan warga setempat," kata Asisten II Setwilda Musirawas Syaiful Ibna, Sabtu.

Ia mengatakan untuk meneliti limbah tersebut harus orang ahlinya, sehingga tidak bisa asal curiga dan menduga-duga bahwa limbah itu berbahaya," jelasnya.

Biasanya setiap perusahaan itu sudah ada pengendali limbah permanen karena diwajibkan saat mengurus perizinan pada awal membuat perusahaan.

Pemerintah daerah akan merespon setiap keluhan masyarakat khususnya masalah limbah karena akan membahayakan kesehatan mereka.

Dengan demikian akan diturunkan tim ke lokasi pabrik tersebut dan memanggil perusahaan tersebut untuk menjawab keluhan masyarakat tersebut, ujarnya.

Unang (46) warga Desa Remayu, Kabupaten Musirawas mengatakan limbah cair PT BBA setempat sudah dikeluhkan masyarakat karena diduga dibuang ke sungai.

Sedangkan air Sungai Beliti dijadikan masyarakat untuk mandi dan cuci, bila sudah tercemar limbah pengolahan karet maka akan kesulitan air bersih.

"Kami bersama warga puluhan warga Desa Remayu, Kecamatan Tuah Negeri beberapa hari lalu mendatangi pemerintah kabupaten dan DPRD Musirawas agar dapat menghentikan limbah cair itu dibuang ke sungai," ujarnya.

Manajemen perusahaan diwakili Rudi menjelaskan limbah cair yang dibuang ke sungai itu sudah memenuhi baku mutu setelah diolah pada bak penampung.

Mengenai tuntutan masyarakat mengenai adanya pipa pembuangan limbah langsung ke sungai, itu harus dibuktikan secara teknis bersama tenaga ahli limbah, apakah air dibuang itu masih mengandung racun atau tidak.

"Kami selama ini sudah menyalurkan CSR untuk masyarakat sebesar Rp500 juta untuk membangun masjid dan lainnya dan tidak mungkin akan meracuni mereka," ujarnya.