Mensos: jangan kucilkan korban narkoba

id nafgza, narkoba, jangan kucilkan korban narkona, terima korban narkoba, mensos

Mensos: jangan kucilkan korban narkoba

Ilustrasi (ANTARA FOTO)

...Saya mengajak masyarakat di seluruh Indonesia untuk bisa menerima kembali para korban narkoba dalam keluarga dan masyarakat seperti mereka sebelum menjadi korban napza...
Mataram (ANTARA Sumsel) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk tidak mengucilkan para korban penyalahgunaan narkoba melainkan menerima mereka kembali berbaur ke tengah masyarakat.
        
"Saya mengajak masyarakat di seluruh Indonesia untuk bisa menerima kembali para korban narkoba dalam keluarga dan masyarakat seperti mereka sebelum menjadi korban napza (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lain)," kata Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) AKSI NTB, pusat layanan dan edukasi narkoba dan HIV/AIDS di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu.
        
Menurut dia, para pengguna narkoba merupakan korban. Lain halnya dengan para pengedar narkoba. Karenanya, sesuai dengan undang-undang para korban penyalahgunaan narkoba harus direhabilitasi, tetapi bagi para pengedar narkoba maka tempatnya di penjara.
        
"Pada dasarnya kita harus bisa menyampaikan kepada masyarakat bahwa pengguna narkoba ini adalah korban, maka harus di rehabilitasi. Tetapi kalau pengedar maka harus di pidana dan dipenjara," tegasnya.
        
Dia menjelaskan, dalam rangka menyembuhkan para koban narkoba, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri telah melaunching gerakan nasional rehabilitasi 100 ribu penyalah guna narkoba. Meski untuk tahun ini, di targetkan bisa merehabilitasi 10 ribu para penyalah guna narkoba.
        
Untuk itu, dalam mempercepat program rehabilitasi para koban narkoba dari ketergantungan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lain (Napza), pemerintah telah meningkatkan peran lembaga kemasyarakatan atau panti rehabilitasi narkoba untuk terus terlibat serta meningkatkan pelayanan terhadap para korban narkoba.
        
"Jadi selain meningkatkan para konseler di lembaga atau panti yang fokus pada penangan narkoba, peran masyarakat untuk memberikan edukasi sangat dibutuhkan. Termasuk, salah satunya menerima para korban narkoba untuk bisa kembali berkumpul di dalam keluarga," jelasnya.
        
Karena, bagaimana pun, kata Khofifah, dukungan keluarga, masyarakat bisa memberikan kekuatan bagi para korban narkoba untuk tidak kembali ke dalam penyalahgunaan narkoba.
        
Bahkan, selain melalui dukungan keluarga juga dibutuhkan peran serta para mantan penyalahgunaan narkoba untuk bisa saling mengingatkan agar tidak masuk lagi ke dalam narkoba.        
   
"Jadi perlu ada pengawalan dan saling merangkul kepada para korban narkoba. Jika korban masih kuliah, pelajar dan telah mendapatkan rehabilitasi kembalikan mereka untuk ke sekolah dan ke bangku kuliah. Karena dengan cara itu akan menjamin mereka untuk tidak kambuh lagi, sebab kalau itu tidak di lakukan dan mereka kambuh lagi, maka mengembalikannya akan berat," katanya.