Nerius Alom, talenta berbakat asal Papua

id pemain bola, sepak bola, semen padang, nerius alom

Nerius Alom, talenta berbakat asal Papua

Gelandang Semen Padang Nerius Alom (Foto Antarasumsel.com/15/Dolly Rosana)

..."Mungkin orangtua saya binggung juga, karena di Papua itu, suatu keluarga akan sangat bangga jika ada anaknya bisa jadi pemain bola, bisa ada di televisi. Ini ada saya dan kakak, dua kakak beradik yang main bola...
Nama Nerius Alom mulai dikenal di kancah sepak bola Tanah Air setelah terpilih menjadi pemain terbaik liga usia di bawah 21 tahun pada 2014 bersama Tim Semen Padang U-21.

Tahun 2015, pemain muda asal Papua itu memulai debut pertamanya memperkuat tim kontestan Liga Super Indonesia yaitu Semen Padang.

Bersama "Kabau Sirah", julukan Semen Padang FC, ia memupuk harapan menembus skuat Tim Nasional seperti yang berhasil dicapai talenta-talenta muda asal Papua.

"Saya yakin nanti pada waktunya bisa memperkuat Timnas. Saat ini memang belum karena masih banyak kekurangan. Tapi ini adalah proses," kata Alom yang diwawancarai di sela-sela kegiatannya mengikuti turnamen pramusim Piala Gubernur Sumatera Selatan di Palembang, Jumat.

Perkenalan Alom, sapaan akrabnya, pada sepak bola relatif tidak jauh berbeda dengan pesepak bola lainnya asal Papua.

Tanpa perlu bergabung dengan Sekolah Sepak Bola (SSB) seperti anak-anak belia di kota besar, Alom kecil sudah bisa mengocek bola.

Setiap sore, Alom bermain bola dengan di halaman milik bersama lingkungan tempat tinggalnya dengan menggunakan peralatan seadanya.

"Saya ingat mulai ada sepatu bola saat sudah 10 tahun. Sebelumnya main-main saja sama teman di kampung. Ini biasa, semua anak di Papua bermain bola, malah aneh jika tidak bisa main bola," kata gelandang kelahiran Beoga, 29 November 1994 itu.

Meski tidak dipegang oleh seorang pelatih, namun bakat alam yang dimiliki Alom sudah terlihat di usia belia.

Bak emas yang terpendam, ia pun mulai dilirik sejumlah klub untuk direkrut menjadi pemain.

Debut pertamanya adalah bermain di Suratin Cup U-18 memperkuat Persidafon Dafonsoro Junior pada 2012, kemudian Persidafon U-18.

Tanpa menunggu lama, dalam rentan tiga tahun setelah memperkuat Persidafon usia muda, anak kedua dari lima bersaudara itu bergabung dengan klub Divisi III dan berlanjut ke Divisi II lalu ke Divisi I.

Pada 2014, Alom pun dilirik oleh seorang agen sepak bola yang kemudian memboyongnya ke Semen Padang U-21.

"Ketika ditawari Jimmy Mart (sang agen), saya merasa inilah impian yang saya nanti-nantikan. Meski sedih karena berpisah dengan keluarga di Papua, tapi saya tahu harus berjuang dari bawah untuk jadi yang terbaik. Saya pun harus siap merantau ke Padang," ujar dia.

Bersama Kabau Sirah, karir Alom pun meroket. Penampilan ciamiknya pada final Liga Super U-21 tahun lalu demikian dikenang karena mampu mempecundangi Sriwijaya FC U-21 dengan empat gol tanpa balas.

Tanpa menunggu lama, hanya butuh satu tahun di Semen Padang U-21, Alom pun sudah menancapkan kaki di kompetisi senior LSI 2015.

Tak tanggung-tanggung, ia langsung dipercaya Pelatih Nil Maizar mengisi skuat utama pada pertandingan di Piala Gubernur Sumsel.

                                                                 
                                                      Tetap Berstatus Mahasiswa
Meski telah memutuskan menjadi pemain profesional, Alom tetap tidak melupakan pendidikan.

Hingga kini, ia masih tercatat sebagai mahasiswa semester enam jurusan Administrasi Niaga Universitas Cenderawasih, Jayapura, Papua.    
    
Penggemar Xavy Hernandes (Barcalona FC) itu tidak membantah, terjadi dilema dalam dirinya karena sang ibunda menginginkan gelar sarjana sebelum terjun di sepak bola profesional.

"Ini saja saya diminta pulang ke Papua sama mama untuk selesaikan kuliah. Jadi bingung juga, tapi sementara saya putuskan untuk cuti dulu, dan papa setuju saja. Malah sangat mendukung," kata dia.

Alom mengatakan, sebagaian besar keluarganya merupakan pekerja di lingkungan pemerintah.

Ayahnya berprofesi sebagai pegawai negeri sipil, begitu pula dengan paman dan bibinya.

Namun, pada akhirnya orangtua mengizinkan lantaran melihat kecintaan Alom pada sepak bola.

Apalagi, kakak tertuanya yakni Nelson Alom saat ini memperkuat Persipura senior karena pada 2012 memperkuat Tim Pekan Olahraga Nasional di Riau.

Ia pun sudah berjanji akan menyelesaikan pendidikan hingga meraih gelar strata satu karena menyadari bahwa profesi sebagai pesepak bola profesional tidak selamanya.

Baginya tidak masalah jika akhirnya menjadi pegawai negeri sipil dengan menerima agurah dari pemerintah lantaran telah memperkuat Persipura Jayapura dan membawa nama Papua di Pekan Olahraga Nasional.

"Mungkin orangtua saya binggung juga, karena di Papua itu, suatu keluarga akan sangat bangga jika ada anaknya bisa jadi pemain bola, bisa ada di televisi. Ini ada saya dan kakak, dua kakak beradik yang main bola," ujar putra pasangan Usai Alom dan Selina Magai ini.