"Laskar Wong Kito" bermain buruk

id sriwijaya fc, piala gubernur sumsel

"Laskar Wong Kito" bermain buruk

Penyerang Sriwijaya FC Ferdinand Sinaga berebut bola dengan pemain Martapura FC pada pertandingan Piala Gubernur Sumsel di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Kamis (19/3). Sriwijaya FC menang tipis 1-0 atas Martapura FC. (Foto Antarasums

...Semua bermain buruk, ditanya siapa, bolehla saya jawab, khususnya Goran,...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Sriwijaya FC di bawah kelasnya pada pertandingan melawan Martapura FC di turnamen pramusim Piala Gubernur Sumatera Selatan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Kamis (19/3) malam.

Tim yang notabene diperkuat oleh tiga pemain asing ini bermain buruk sepanjang pertandingan melawan tim divisi utama yang minus skuat asing.

Menang memetik kemenangan 1-0 tapi hasil ini tidak menggambarkan label "Laskar Wong Kito" sebagai kontestan Liga Super Indonesia.

"Kami akui hampir semua pemain bermain buruk. Tidak seharusnya demikian," kata Asisten Pelatih Sriwijaya FC Hendri Susilo seusai pertandingan.

Ia mengatakan permainan dibawah performa ini juga dilantari oleh perubahan komposisi pemain yang cukup signifikan pada pertandingan kedua ini jika dibandingan ketika melawan PSPS Pekan Baru yang memetik kemenangan 2-0.

"Itulah dalam sepak bola, setiap lawan dan kondisi tidak bisa disamakan. Meski Martapura tim divisi utama tapi mereka bisa memberikan tekanan dan tampil menyulitkan," kata dia.

Ia pun tidak membantah, kegagalan ini juga dipengaruhi oleh terkatung-katungnya jadwal kompetisi sehingga mempengaruhi kondisi psikologis pemain.

Ketika ditanya siapa pemain yang bermain paling buruk, semula Hendri enggan menyebutkan namun akhirnya ia memberikan catatan khusus bagi penyerang asing Goran Ljubojevic.

Pemain asing asal Kroasia ini belum bermain sesuai dengan harapan karena posisinya yang diplot dalam dua posisi berbeda yakni sebagai striker tunggal, atau berduet dengan Ferdinand Sinaga di lini depan tampil kuran greget.

Goran yang diharapkan mengkonversikan peluang menjadi gol selalu gagal memenuhi harapan tim meski sudah berada di mulut gawang.

"Semua bermain buruk, ditanya siapa, bolehlah saya jawab, khususnya Goran," kata dia.

Sementara Pelatih Martapura FC Frans S Hawae mengatakan penampilan baik anak asuhnya yang menekan pemain Sriwijaya FC lantaran bermain tanpa beban.

Meski tim didominasi pemain muda, dan masih ada tiga pemain yang sedang diseleksi tapi tim mampu menyunguhkan permainan di atas performa.

"Pada babak pertama memang agak kesulitan tapi pada babak kedua bisa menemukan permainan terbaik. Meski kalah, hasil 1-0 ini sangat baik karena bisa menahan gempuran Sriwijaya FC," kata dia.

Tim yang pada musim lalu finis di babak semifinal Divisi Utama ini berharap tren positifnya ini dapat berlanjut hingga pertandingan terakhir ketika menghadapi PSPS Pekan Baru, Sabtu (21/3).

Berdasarkan hasil pertandingan kedua turnamen ini, Sriwijaya FC masih kokoh di puncak klasemen dengan meraih enam poin, disusul Semen Padang FC dengan mengumpulkan empat poin, kemudian Martapura FC pada tempat ketiga dengan satu poin, disusul PSPS Pekan Baru yang berada di dasar klasemen dengan tanpa poin.

                                                              Berlangsung sengit
Sriwijaya FC langsung menerapkan permainan menyerang untuk memukul tim tamu asal Kalimantan Selatan ini sejak awal babak.

Peluang berhasil tercipta di menit awal oleh skuat Benny Dollo ini, di antaranya sepakan keras striker asal Kroasia Goran Ljubojevic pada menit ke-3 yang masih melebar dari tiang gawang, dan tendangan bebas Raphael Maitimo pada menit ke-6 yang melebar dari atas mistar gawang.

Serangan bergelombang yang dilancarkan tim tuan rumah ini ternyata tak membuat tim lawan gentar. Martapura FC yang didominasi oleh pemain muda ini berani beradu duel dalam perebutan bola di lini tengah.

Menit ke-21, akhirnya usaha tuan rumah membuahkan hasil. Umpan matang Goran Ljubojevic ke kotak penalti langsung disambar gelandang serang Morimakan Koita yang berada persis di mulut gawang. Bola sempat tertepis penjaga gawang tapi kurang sempurna sehingga mengubah kedudukan menjadi 1-0 untuk Sriwijaya FC.

Tertinggal satu gol membuat pemain Martapura terlecut semangatnya untuk mengejar ketinggalan dengan berani merangsek ke lini pertahanan. Upaya tim tamu ini cukup berhasil, meski tidak mencetak gol tapi berhasil menahan Sriwijaya FC hanya unggul 1-0 hingga akhir babak pertama.

Memasuki babak kedua Pelatih Sriwijaya FC Benny Dollo mengubah skema permainan dengan memasukkan tiga pemain sekaligus yakni Asri Akbar, Maiga, dan Ferdinand Sinaga.

Namun, Sriwijaya FC tetap dihantam persoalan lama yakni kurang baik dalam penyelesaian akhir. Penampilan duet lini depan Ferdinand Sinaga dan Goran kurang greget sehingga sejumlah peluang yang sejatinya jadi gol terbuang percuma.

Hingga akhir babak kedua, skor 1-0 tetap bertahan bagi tuan rumah.

Susunan Pemain
Sriwijaya FC : Dian Agus (penjaga gawang), Wildansyah (Fatur Rahman/ 82), Fachrudin, Ngurah Nanak (Maiga/61), Jeki Arisandi, Ichsan Kurniawan (Asri Akbar/61), Rafael Maitimo, Anis Nabar, Morimakan Koita (Ferdinan Sinaga 60), Titus Bonai (Syakir Sulaiman/80), Goran Ljubojevic (Risky Ramadhan/80). Pelatih: Benny Dollo.
    
Martapura FC : Guntur Pranata (penjaga gawang), Erwin Gutawa, Ady Setiawan, Isnan Ali (Mustamu/60), Fahreza Gamal, Ruud Gulit (M Nizar/62), Gideon Marsell Huwae, Syaifullah Nazar, Ana Supriatna, Abdul Rahmam (Manda Lubis/55), Isnaini (Yanuaris Kanol 65). Pelatih Frans S Hawae.