Sejumlah kawasan permukiman di Palembang tergenang

id hujan, banjir, hujan deras, hujan lebat, genangi kawasan permukiman penduduk

Sejumlah kawasan permukiman di Palembang tergenang

Jalan Menuju kawasan Sekip Palembang tergenang air hujan ketika hujan turun lebih dari dua jam. (Foto Antarasumsel.com/15/Yudi Abdullah)

...Selain menimbulkan genangan air, hujan deras disertai angin kencang dan petir mengakibatkan aliran listrik ke sejumlah kawasan permukiman penduduk padam...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Sejumlah kawasan permukiman penduduk di Kota Palembang, Sumatera Selatan tergenang air akibat hujan deras sekitar lima jam lebih, sejak Minggu pagi hingga sore hari.


Pantauan Antara di Palembang, Minggu sore, tampak hujan yang turun cukup lama mengakibatkan drainase dan anak Sungai Musi meluap menggenangi beberapa lokasi permukiman penduduk di kawasan Sekip, Dwikora, dan sejumlah jalan protokol seperti Jalan Basuki Rahmad, Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Kapten A Rivai akses perkantoran Pemprov Sumatera Selatan.


Selain menimbulkan genangan air, hujan deras disertai angin kencang dan petir mengakibatkan aliran listrik ke sejumlah kawasan permukiman penduduk padam.


Sedangkan air hujan yang menggenangi beberapa ruas jalan protokol dan kawasan permukiman pnduduk tersebut mengakibatkan arus lalu lintas mengalami kemacetan panjang dan beberapa kendaraan roda dua dan empat mogok karena mesin kendaraan kemasukan air.


Salah seorang warga Dwikora Hanibal Latief mengatakan, hujan sepanjang hari Minggu ini cukup deras sehingga menggenangi beberapa lokasi jalan akses menuju ke kawasan permukimannya dan sejumlah rumah warga sekitar tempat tinggalnya itu.


Bahkan akibat terdapat genangan air acara akad nikah saudaranya Risky Ananda di sekitar permukimannya itu terganggu dan banyak tamu undangan tidak bisa menghadiri acara tersebut karena jalan menuju tempat acara tergenang air sebatas lutut orang dewasa atau sekitar 30 centimeter lebih.


Gangguan hujan tersebut berlanjut mengganggu acara pesta pernikahan saudaranya Risky yang digelar di gedung pertemuan kecamatan di depan Stadion Kamboja Palembang karena aliran listrik di gedung tersebut padam dan baru menyala pada penghujung acara sekitar pukul 12.30 WIB, katanya.


Sementara Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumatera Selatan, Indra Purnama menjelaskan, intensitas curah hujan di wilayah provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu, pada Maret 2015 ini diprakirakan sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya karena memasuki puncak musim hujan.


Hujan di wilayah provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota ini berpeluang terjadi pada siang hingga malam hari disertai angin yang cukup kencang dengan intensitas curah hujan hingga 400 milimeter.


Dalam kondisi tersebut perlu diwaspadai kemungkinan terjadi bencana banjir dan tanah longsor, serta hindari berada di sekitar pohon dan benda-benda yang mudah roboh, ujar Indra.


Sebelumnya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan, Yulizar Dinoto menyatakan, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya dalam kondisi musim hujan sekarang ini terdapat beberapa daerah yang berada di dataran tinggi rawan terjadi bencana tanah longsor.


Daerah yang tergolong rawan longsor itu seperti Kota Pagaralam, Lubuklinggau, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Lahat, dan Lintang Empatlawang.


Sedangkan beberapa daerah Sumsel lainnya rawan banjir seperti Kota Palembang, Musi Banyuasin, dan Ogan Komering Ilir.


Masyarakat yang berada di daerah rawan bencana tersebut diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan sehingga dapat terhindar dari kerugian harta benda dalam jumlah yang besar serta dapat dicegah timbulnya korban jiwa.


Untuk membantu masyarakat yang terkena bencana selama musim hujan ini, pihaknya sewaktu-waktu siap menurunkan tim ke lokasi bencana membantu evakuasi korban serta menyalurkan bantuan bahan makanan dan barang lainnya, kata Yulizar.