Perajin ikan salai di Palembang terus meningkat

id ikan salai, salai, ikan asap, perajin, petajin ikan salai meningkat

...Perajin ikan salai sekarang ini jumlahnya terus bertambah karena ikan salai tidak hanya diminati masyarakat Kota Palembang...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Jumlah perajin ikan asap atau yang dikenal dengan ikan salai di Kota Palembang, Sumatera Selatan, terus mengalami peningkatan seiring makin digemarinya ikan tersebut oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

Pantauan Antara di kawasan permukiman penduduk Keramasan Kertapati dan jalan poros jembatan Musi II akses jalan lintas timur Sumatera antara Palembang-Lampung dan Palembang-Jambi, Sabtu, tampak dengan mudah dijumpai perajin ikan tersebut.

Perajin ikan yang diawetkan dengan cara pengasapan itu membuka kios dan lapak kaki lima untuk menjajakan barang hasil olahan mereka di kawasan tersebut.

Salah seorang perajin ikan salai di kawasan jalan poros jembatan Musi II Palembang, Marwiyah, mengatakan dalam lima tahun terakhir usaha ikan salai mengalami perkembangan cukup pesat.

Sebelum itu, hanya dirinya dan beberapa orang tetangga yang menjadi perajin ikan salai. Kini muncul puluhan perajin baru dari kawasan ini dan beberapa tempat lainnya.

"Perajin ikan salai sekarang ini jumlahnya terus bertambah karena ikan salai tidak hanya diminati masyarakat Kota Palembang dan Sumsel lainnya, tetapi masyarakat dari provinsi lain yang biasa melalui jalan lintas timur Sumatera itu.

Dengan tingginya peminat ikan salai, mendorong masyarakat ramai-ramai untuk menekuni usaha pembuatan ikan yang diawetkan dengan proses pengasapan itu, katanya.

Dia menjelaskan, ikan yang dijadikan bahan baku untuk diproses menjadi ikan salai dan sangat diminati masyarakat yakni ikan gabus, patin, dan ikan lais.

Ikan yang telah diproses menjadi ikan salai itu dijual dengan harga berkisar Rp30.000 hingga Rp75.000 per kilogramnya.

Melihat tingginya minat masyarakat terhadap produk yang dihasilkan dengan cara tradisional itu, pihaknya berupaya mengembangkannya dengan cara membuat kios yang lebih baik, namun upaya tersebut belum bisa diwujudkan dalam waktu dekat karena terbentur dana.

"Saya berniat untuk mengembangkan usaha tersebut dengan cara proses produksi yang lebih baik dan tempat berdagang yang nyaman, tidak di emperan atau di kios seadanya di pinggir jalan lintas poros jembatan Musi II ini," ujar Marwiyah.

Sementara Bank Sahabat Sampoerna Cabang Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) menyatakan siap membantu pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) termasuk perajin ikan salai yang memiliki prospek bisnis yang cukup cerah.

"Untuk membantu pengembangan UMKM, kami siapkan pagu kredit mulai Rp500 juta hingga Rp5 miliar," kata Kepala Cabang Bank Sahabat Sampoerna Palembang, Kemas Afandi, dalam kesempatan lain..

Dia menjelaskan bagi pebisnis yang akan memanfaatkan kredit usaha tersebut diberikan kemudahan membayar cicilan hingga lima tahun.

"Sebagai gambaran, kredit Rp500 juta cicilan per bulannya ditetapkan sebesar Rp45.602.370 untuk jangka waktu satu tahun sedangkan jangka waku lima tahun ditetapkan cicilan sebesar Rp12.426.280 per bulan," kata Afandi.