Bank Sampoerna biayai peremajaan kebun sawit di OKI

id bank sampoerna, kebun rakyat, peremajaan kebun, replanting, sawit

Bank Sampoerna biayai peremajaan kebun sawit di OKI

Kepala Cabang Bank Sampoerna Palembang Kemas Afandi. (Foto Antarasumsel.com/15/Yudi Abdullah)

...Untuk membiayai peremajaan ribuan hektare kebun sawit rakyat tersebut, dialokasikan dana modal kerja sekitar Rp1,8 triliun...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Bank Sahabat Sampoerna siap membiayai peremajaan atau "replanting" 46 ribu hektare kebun kelapa sawit milik rakyat di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan yang mulai mengalami kerusakan dimakan usia dan kurang produktif.

Untuk membiayai peremajaan ribuan hektare kebun sawit rakyat tersebut, dialokasikan dana modal kerja sekitar Rp1,8 triliun, kata Kepala Bank Sampoerna Cabang Palembang, Kemas Afandi seusai acara sosialisasi program pembinaan kebun plasma kepada ratusan pengurus Koperasi Unit Desa (KUD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir binaan Bank Sampoerna dan Sampoerna Agro di Palembang, Sabtu.

Dia menjelaskan, petani yang kebunnya sekarang ini mengalami kerusakaan dan mulai memasuki usia kurang produktif atau penurunan jumlah produksi, bisa bersama-sama melalui KUD mengajukan permohonan pembiayaan peremajaan kebun.

Permohonan KUD yang memenuhi persyaratan akan diberikan kredit modal kerja yang bisa digunakan untuk membeli alat berat, pengolahan lahan, bibit unggul, pupuk, dan kebutuhan biaya pendukung untuk peremajaan kebun lainnya.

Petani bernaung di dalam KUD yang mendapat dukungan pembiayaan peremajaan kebun, tidak dilepas begitu saja tetapi akan mendapat bimbingan dari tim ahli PT Sampoerna Agro.

Dengan mendapat bimbingan dari perusahaan yang fokus bergerak di bidang perkebunan itu, diharapkan peremajaan kebun sawit rakyat di Kabupaten OKI itu bisa berhasil meningkatkan produksi dari 20 ton per hektare menjadi 35 ton/ha.

Peningkatan produksi itu diharapkan dapat mendukung kemajuan dan kesejahteraan petani, sekaligus dapat memberi keuntungan bagi Bank Sampoerna karena mereka dapat menyicil kreditnya secara teratur dan melunasinya sesuai dengan batas waktu yang ditentukan, ujar Afandi.

Sebelumnya Head of SME and Funding Bank Sampoerna Ong Tek Tjan pada kesempatan yang sama menjelaskan, pihaknya siap membiayai peremajaan atau "replanting" ratusan ribu hektare kebun rakyat yang pada 2015 ini mengalami kerusakaan dan mulai memasuki usia kurang produktif atau penurunan jumlah produksi.

"Jika ada kebun kelapa sawit atau kebun rakyat lainnya yang perlu replanting, kami siap membiayainya dengan alokasi dana Rp40 juta hingga Rp50 juta per hektare," ujarnya.

Selain memberikan dukungan pembiayaan modal kerja, pihaknya bersama PT Sampoerna Agro akan memberikan pembinaan kepada petani mengenai cara membuka dan mengolah lahan perkebunan yang baik serta memilih bibit unggul yang cocok dengan kondisi lahan.

Pembinaan tersebut menurut dia penting diberikan karena jika sampai petani salah dalam mengolah lahan dan memilih bibit akan mengalami penyesalan yang panjang karena hasil kebunnya tidak sesuai dengan harapan serta biaya yang dikeluarkan.

"Jika petani salah dalam mengolah lahan perkebunan dan menanam dengan bibit yang hasilnya kurang maksimal akan mengalami penyesalan panjang atau selama usia produktif tanaman seperti pohon kelapa sawit hingga 20 tahun lebih," ujarnya.

Sementara Managing Director Sampoerna Agro Parluhutan Sitohang mengatakan, melalui program pembinaan kebun plasma KUD bersama Bank Sampoerna, pada 2015 ini pihaknya segera melakukan peremajaan ratusan ribu hektare kebun kelapa sawit milik rakyat.

Khusus di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, pihaknya saat ini sedang melakukan penjajakan kerja sama peremajaan kebun kelapa sawit dengan 32 KUD di Kabupaten Ogan Komeing Ilir (OKI), dari jumlah itu 12 KUD di antaranya siap memulai kegiatan peremajaan kebun rakyat dengan luas lahan mencapai 46.000 ha.

Kegiatan untuk mendukung kemajuan dan kesejahteraan petani plasma tersebut diharapkan dapat berjalan dengan baik sesuai target yang diharapkan dan mendapat dukungan dari pengurus KUD serta semua pihak terkait, kata Parluhutan.