Usaha ikan asin terkendala bahan baku

id ikan, ikan asin

Usaha ikan asin terkendala bahan baku

Proses penjemuran ikan asin di bantaran Sungai Musi. (Foto Antarasumsel.com/15/Dolly Rosana)

...Pasokan bahan baku berkurang drastis jadi terpaksa mengurangi tenaga kerja, biasanya 20 orang, kini hanya setengahnya. Itu pun bekerjanya hanya setengah hari karena siang sudah selesai...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Salah satu usaha mikro pembuatan ikan asin di bantaran Sungai Musi, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I Palembang, Sumatera Selatan terkendala bahan baku sejak dua bulan terakhir akibat berkurangnya hasil tangkapan nelayan.
    
Pemilik usaha ikan asin Marliah (38) di Palembang, Jumat, mengatakan, lima unit kapal motor yang telah menjalin kerja sama dengannya hanya mampu memasok sekitar 300 kilogram ikan laut per hari.
    
Sementara, di saat cuaca baik mendapatkan pasokan 3-4 ton per pekan atau sekitar 500 kilogram per hari.
    
"Pasokan bahan baku berkurang drastis jadi terpaksa mengurangi tenaga kerja, biasanya 20 orang, kini hanya setengahnya. Itu pun bekerjanya hanya setengah hari karena siang sudah selesai," kata Lia yang telah menggeluti usaha ini selama enam tahun.
    
Akibat berkurangnya bahan baku ini, omzet yang semula berkisar Rp40 juta per pekan kini merosot menjadi sekitar Rp10 juta-Rp15 juta.
    
Keinginananya untuk membesarkan usaha pun menjadi terganjal oleh situasi ini.
    
"Saya memiliki cita-cita mengembangkan usaha, maksudnya tidak hanya sebatas industri rumahan. Tapi, melihat kenyataan tidak ada jaminan untuk ketersediaan bahan baku di saat cuaca buruk membuat jadi mengurungkan niat," kata dia.
    
Terkait pasar, Lia berkeyakinan bahwa ikan asing buatannya akan terserap maksimal karena sejauh ini justru tidak mampu memenuhi permintaan pengumpul.
    
"Berapa pun yang saya kasih ke pedagang pasti habis terjual karena pembeli tahu bahwa ikan asin ini tidak ada bahan pengawet. Dalam kondisi saat ini, dengan produksi hanya 300 kg per hari maka terpaksa dibagi-bagi, supaya langganan bisa dapat semua," ujar ibu tiga anak ini.
    
Lantaran sudah berpengalaman di bisnis ikan asing, Marliah tidak terlalu terkejut dengan situasi ini karena rutin terjadi setiap tahun untuk periode Desember-April. "Biasanya di April sudah normal lagi hingga akhir tahun," kata dia.
    
Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan diketahui produksi ikan laut mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2013 tercatat 44.762,90 ton dari target 41.028,82 ton, kemudian 2014 tercapai 45.256,63 ton.
    
Pemerintah saat ini mengiatkan industri pengolahan ikan untuk meningkatkan nilai tambah sektor perikanan.