Hasil tangkapan nelayan turun 50 persen

id nelayan, ikan

Hasil tangkapan nelayan turun 50 persen

Aktivitas nelayan. (FOTO ANTARA)

...di saat cuaca buruk ini hanya mendapatkan sekitar 500 kilogram ikan dari nelayan. Sementara, di saat cuaca baik, biasanya mencapai 1,5-2,5 ton...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Hasil tangkapan nelayan tradisional di Muara Sungsang, perbatasan Selat Bangka, Sumatera Selatan, mengalami penurunan hingga 50 persen sejak awal tahun sehingga berimbas pada distribusi ikan ke pasar tradisonal Kota Palembang, Sumatera Selatan.
    
Supriyadi (45), pengumpul ikan yang dijumpai di bataran Sungai Musi, Seberang Ulu I, Kelurahan 5 Ulu, Palembang, Jumat, mengatakan sejak tiga hari terakhir tidak memasok ikan ke pedagang di sejumlah pasar tradisional karena tidak mendapatkan pasokan yang cukup dari nelayan.
    
"Banyak nelayan tidak melaut karena gelombang sedang tinggi sekitar 3-4 meter dengan disertai angin kencang," kata Supriyadi.
    
Supriyadi mengatakan di saat cuaca buruk ini hanya mendapatkan sekitar 500 kilogram ikan dari nelayan. Sementara, di saat cuaca baik, biasanya mencapai 1,5-2,5 ton untuk setiap keberangkatan ke Muara Sungsang selama satu pekan.
    
"Berbagai jenis ikan, seperti rucah, otik, parang-parang, tenggiri, dan kakap, relatif mudah diperoleh dari nelayan di saat cuaca baik. Tapi kini di saat cuaca buruk menjadi sangat sulit sehingga menyebabkan harga ikan di pasar menjadi tinggi, meski ikan laut," kata dia.
    
Menurutnya, keadaan ini rutin terjadi setiap tahun yang berlangsung sejak Desember hingga bulan April.
    
Biasanya, nelayan memilih tidak melaut karena biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan jumlah ikan yang bakal diperoleh seusai berlayar selama kurang lebih tiga hari. 
    
"Istilah nelayan, kapal tidak isi, daripada rugi lebih baik tidak menangkap ikan. Jika ada pekerjaan lain biasanya nelayan akan beralih, demikian juga dengan pengumpul ada yang jadi buruh, ada yang memperbaiki kapal, dan lainnya," ujar Supriyadi yang telah menggeluti bisnis ikan sejak remaja ini.
    
Ikan laut sejak beberapa tahun terakhir mulai menjadi pilihan warga Kota Palembang untuk membuat panganan khas pempek karena mahalnya ikan sungai jenis gabus.