Arema Cronus juara Inter Island Cup 2015

id arema, persib, iic

Arema Cronus juara Inter Island Cup 2015

Pemain belakang Arema Victor Igbonefo beradu duel dengan penyerang Persib Tantan pada final Inter Island Cup di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Minggu (1/2). (Antarasumsel/15/Feny Selly)

...Dua gol Arema dilesakkan Fabiano Beltrame melalui titik putih pada menit 49, dan Sengbah Kennedy menit 115. Sementara gol tunggal Persib dilesakkan Vladimir Vujovic menit 75....
Palembang (ANTARA Sumsel) - Arema Cronus menjuarai turnamen Inter Island Cup 2015 setelah pada partai final mengalahkan Persib dengan skor 2-1 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu malam.
    
Dua gol Arema dilesakkan Fabiano Beltrame melalui titik putih pada menit 49, dan Sengbah Kennedy menit 115. Sementara gol tunggal Persib dilesakkan Vladimir Vujovic menit 75.
    
Persib Bandung membuka pertandingan malam itu dengan menyuguhkan permainan cepat, tak mau ketinggalan tim lawan Arema Cronus meladeni dengan memainkan tempo tinggi sejak sejak awal. Kedua tim silih berganti menebar ancaman sehingga beberapa peluang tercipta. 
    
Persib mendapatkan kesempatan lebih dulu melalui gelandang serang andalannya, Makan Konate. Namun, algojo lini belakang Arema yang dikomandoi Fabiano Beltrame terlalu tangguh untuk dilumpuhkan di awal babak oleh "Maung Bandung", julukan Persib.
    
Menit 10, Persib kembali menebar acaman melalui striker andalannya Tantan yang melesat cepat ke kotak penalti tanpa mampu dihentikan Victor Igbonefo. Mantan pemain Sriwijaya FC ini beradu duel di mulut gawang tapi bola masih bisa dibaca I Made Wardhana.
    
Berselang satu menit, giliran Arema yang menjawab tantangan Persib melalui Samsul Arief. Tiga pemain belakang Persib dibuat kelimpungan mantan pemain Persibo Bojonegoro ini. Beruntung bagi Persib, penyelesaian akhir penyerang "Singo Edan" ini masih terburu-buru sehingga bola melenceng tipis di atas tiang gawang.
    
Pada pertengahan babak pertama ini, permainan Persib terlihat lebih rapi dibandingkan Arema. Serangan bergelombang yang diterapkan kerap mengejutkan jantung pertahanan lawan Singo Edan. 
    
Berbeda dengan Persib, pada babak pertama ini permainan Singo Edan bermain lebih variatif dalam menerapkan pola menyerang dan bertahan. Sesekali Christian Gonzales dkk menerapkan tatik serangan balik.
    
Pada masa injuri time, Persib nyaris menjebol gawang Arema melalui Konate, namun kesigapan Fabiano yang sempat dua kali jatuh bangun di mulut gawang membuat skor kacamata bertahan hingga turun minum.
    
Memasuki babak kedua, permainan berlangsung lebih sengit. Kedua tim agresif dalam menerapkan strategi menyerang untuk lebih dulu mencetak gol.
    
Namun, petaka terjadi di kubu Persib pada babak kedua ini. Bermula dari "handball" yang dilakukan Tony Sucipto, wasit menunjuk titik putih bagi Arema. Tak mau menyia-yiakan kesempatan, Fabiano Beltrame penuh percaya diri menjebol gawang Persib pada menit 49 dengan melepaskan sepakan keras ke gawang tanpa bisa dijangkau I Made Wirawan. Skor 1-0 untuk Arema.
    
Defisit satu gol, membuat pemain Persib semakin bersemangat menjebol gawang Arema. Menit ke-66, Tantan melepaskan tendangan keras ke gawang, namun bola masih ditangkap penjaga gawang.
    
Tak mau berpuas diri, Arema juga meladeni perlawanan Persib. Christian Gonzales sempat melepaskan tendangan salto di mulut gawang memanfaatkan umpan matang dari sayap, tapi bola masih terlalu lemah sehingga mudah ditangkap penjaga gawang.
    
Akhirnya upaya keras Persib menyamakan kedudukan membuahkan hasil pada menit 75 melalui sundulan Vladimir Vujovic yang memanfaatkan umpan silang Firman Utina, pemain yang dimasukkan pada babak kedua. Gol ini langsung disambut ratusan pendukung Persib yang memadati stadion.
    
Kembali ke posisi nol, membuat kedua tim harus bekerja keras kembali. Masing-masing tim sama-sama mendapatkan kesempatan emas pada akhir babak, seperti sepakan keras Tantan pada menit 81 yang masih membentur tian, begitu pula dengan sepakan Fery Aman Saragih pada menit 89 yang juga membentur tiang. Kedudukan 1-1 bertahan hingga akhir babak kedua.
    
Pada babak tambahan 2x15 menit, Persib harus kehilangan pemainnya, Hariono karena mendapatkan kartu kuning kedua. Kondisi tidak imbang ini semakin diperparah dengan cederanya Firman Utina yang memaksanya harus ditandu ke luar lapangan pada akhir babak pertama menit tambahan.
    
Kehilangan dua pemain andalan ini membuat Persib terjepit. Pelatih Djajang Nurjaman terpaksa memplot Tantan ke tengah untuk membantu perebutan bola di sektor tengah. 
    
Seakan menunggu waktu, Arema yang unggul jumlah pemain akhirnya mampu mencetak gol kedua pada menit 115 melalui Sengbah Kennedy. Pemain yang diturunkan pada babak tambahan ini, sigap memanfaatkan umpan pendek mendatar yang dikirimkan Christian Gonzales. Kedudukan berubah 2-1 untuk Arema. 
    
Pada pengujung babak tambahan, pemain Arema Hasyim Kipuw juga diganjar kartu kuning kedua sehingga diusir ke luar lapangan.
    
Pertandingan akhirnya dimenangkan oleh Arema setelah Persib tidak mampu mengejar ketinggalan gol. 
    
Pada final ini, Christian Gonzales terpilih sebagai pemain terbaik. Persib Bandung sebagai runner up mendapatkan hadian Rp100 juta dan Arema sebagai juara mendapatkan Rp150 juta.

Susunan Pemain :
Arema Crounus (4-4-2)
Penjaga gawan: I Made Wardhana, pemain belakang: Hasyim Kipuw,Victor Igbonefo(k), Fabiano Beltrame, Ahmad Alfarizie, pemain tengah: Ferry Saragih, Ahmad Bustomi (I Gede Sukadana 66), Juan Revi (Ahmad Noviandani 49), Hendro Siswanto, dan pemain depan: Syamsul Arief, Cristian Gonzales. 
Pelatih: Suharno

Persib Bandung (4-3-3)
Penjaga gawang: I Made Wirawan, Supardi Nasir, Vladimir Vujovic, Ahmad Jufriyanto, Tony Sucipto, pemain tengah: Hariono, Dedi Kusnandar, Makan Konate, pemain depan: Tantan, Atep (c), Maycon (Koh Traore 45/Firman Utina 68). 
Pelatih: DJajang Nurjaman.

Kartu Kuning: Hariono menit 26 dan menit 99, Vladimir Vujovic menit 34, Ferry Saragih menit 51, Hasyim Kipuw menit 85 dan menit 117.