Bendungan Selangit belum beroperasi

id bendungan, irigasi, sawah

Bendungan Selangit belum beroperasi

Bendungan Katulampa, Jakarta. (ANTARA FOTO)

...Potensi bisa mencapai 7.000 hektare lahan baru jika bendungan ini beroperasi. Untuk itu pemerintah pusat mendorong Dinas PU Cipta Karya untuk segera menyelesaikannya...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Bendungan Sungai Lakitan, Kecamatan Selangit, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan hingga kini belum beroperasi karena hasil tes terakhir menunjukkan masih terdapat kebocoran.

Kepala Bidang Produksi dan Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan Ilfantria di Palembang, Kamis mengatakan keadaan itu membuat pemerintah sedikit gamang mengingat ditargetkan Kementerian Pertanian menambah produksi gabah kering giling hingga satu juta ton pada 2015.

"Potensi bisa mencapai 7.000 hektare lahan baru jika bendungan ini beroperasi. Untuk itu pemerintah pusat mendorong Dinas PU Cipta Karya untuk segera menyelesaikannya," kata Ilfantria.

Ia mengemukakan, Kabupaten Musirawas menduduki posisi keempat untuk produksi beras di Sumsel setelah Banyuasin, Ogan Komering Ulu Timur, Ogan Komering Ilir.

Sementara untuk luas lahan berada pada urutan ke enam dengan 30.366 hektare, setelah Ogan Ilir 64.607 hektare, Musi Banyuasin 67.231 hektare, Ogan Komering Ulu Timur 85.077 hektare, Ogan Komering Ilir 183.757 hektare, dan Banyuasin 255.139 hektare.

Sumbangsih dari kabupaten ini sangat diharapkan untuk mencapai target produksi tersebut mengingat lahan sekitar bendungan belum termanfaat secara optimal.

"Irigiasi yang baik tentunya akan menunjang program pemerintah yang berkeinginan mendorong petani menambah intensitas penanaman dari satu kali menjadi dua kali, dan yang dua kali menjadi tiga kali," katanya.

Bendungan yang dibangun di bawah tanggung jawab Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII Sumatera Bagian Selatan itu dikerjakan mulai 2006 dan selesai 2009 dengan menghabiskan dana sekitar Rp200 miliar.

Sedangkan pembangunan jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier menghabiskan dana sekitar Rp60 miliar, di samping itu terdapat pekerjaan tambahan yakni pengendalian sampah pada 2013 yang mengeluarkan dana Rp11 miliar.

"Pengerjaan perbaikan bendungan dan jalur irigasi ini semula ditargetkan selesai pada 2014," katanya.

Sumsel merupakan provinsi yang telah surplus beras sebesar 1,3 juta ton gabah kering giling pada 2014 sehingga menjadi provinsi kelima di Indonesia yang produksinya diatas satu juta ton.