Rupiah bergerak melemah 22 poin jadi Rp12.492

id rupiah, pelemahan rupiah, pengaruh global, kondisi global, menkeu, kemenkeu, rupiah, nilai tukar rupiah, bergerak melemah, poin

Rupiah bergerak melemah 22 poin jadi Rp12.492

Uang rupiah kertas pecahan Rp50.000 dan Rp100.000. (Foto Antarasumsel.com/14/Yudi Abdullah)

...Nilai tukar rupiah bergerak melemah terhadap dolar AS di tengah antisipasi hasil rapat Bank Sentral AS (the Fed) pada pekan ini...
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu sore bergerak melemah sebesar 22 poin menjadi Rp12.492 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.470 per dolar AS.
       
"Nilai tukar rupiah bergerak melemah terhadap dolar AS di tengah antisipasi hasil rapat Bank Sentral AS (the Fed) pada pekan ini. Jika sinyal the Fed menunda kenaikan suku bunganya, maka potensi rupiah berbalik arah bisa terjadi," kata Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova di Jakarta, Rabu.
      
Dari dalam negeri, lanjut dia, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga dipicu ekspektasi pasar terhadap data ekonomi Indonesia seperti inflasi dan neraca perdagangan Indonesia yang belum mengalami perbaikan secara signifikan.
       
"Januari 2015 diperkirakan kembali mencatatkan inflasi meski masih relatif stabil, sementara neraca perdagangan Indonesia periode Desember 2014 juga masih defisit, kondisi itu yang masih membayangi laju rupiah," katanya.
       
Kendati demikian, lanjut dia, sentimen negatif dari AS dan dalam negeri itu masih dapat diimbangi oleh kebijakan dari bank sentral Eropa (ECB) yang akan mengeluarkan stimulus keuangannya.
       
"ECB yang akan melakukan 'quantitative easing' dapat mendorong likuiditas keuangan global meningkat, negara-negara berkembang termasuk Indonesia yang masih memiliki potensi pertumbuhan akan mendapatkan dampak positifnya," katanya.
      
Analis dari PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong menambahkan bahwa kebijakan ECB itu akan mendorong pelaku pasar keuangan masuk ke instrumen aset berisiko termasuk mata uang rupiah, sehingga potensi mata uang berlambang Garuda untuk kembali ke arah penguatan cukup terbuka.
       
Di sisi lain, lanjut dia, secara fundamental ekonomi Indonesia pada tahun ini masih cukup positif untuk mendukung penguatan mata uang rupiah terhadap dolar AS. Harapan pertumbuhan ekonomi domestik di level 5,7 persen pada tahun ini masih cukup kuat.
       
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu (28/1) ini tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp12.498 dibandingkan hari sebelumnya, Selasa (27/1) di posisi Rp12.493 per dolar AS.