LKBN ANTARA gagas penggabungan kantor berita se-Asean

id saipul hadi, dirut antara

LKBN ANTARA gagas penggabungan kantor berita se-Asean

Saiful Hadi (Foto Antarasumsel.com/Awi)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara menggagas pembentukan sebuah organisasi yang menyatukan semua kantor berita negara anggota ASEAN dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015.

"Organisasi kantor berita ASEAN ini bertujuan untuk memperkuat peranan kantor berita di negara-negara ASEAN dalam menyambut kebijakan pasar bebas tahun 2015," kata Direktur Utama Perum LKBN Antara Saiful Hadi di  Wisma Antara, Jakarta, Kamis.

Saiful melanjutkan sudah ada tiga kantor berita di ASEAN yang setuju pembentukan organisasi ini yaitu Kantor Berita Bernama Malaysia, "Thailand News Agency" (TNA) dan "Vietnam News Agency" (VNA).

"Bahkan VNA sudah menyatakan setuju untuk menjadi tuan rumah konferensi pertama organisasi ini, yang ditargetkan akan dilaksanakan pada 2016," ujar Saiful.

Sementara itu Wakil Kepala Komisi Komite Pusat untuk Popularisasi dan Pendidikan Vietnam Mai Van Ninh, yang melakukan kunjungan ke Kantor Berita Antara, menyambut dengan baik ide ini.

"Kami sangat senang jika bisa menyelenggarakan konferensi organisasi kantor-kantor berita ASEAN. Kegiatan ini akan berdampak positif untuk negara-negara di Asia Tenggara dan Vietnam pada khususnya," kata Van Ninh.

Organisasi ini nantinya, kata Saiful Hadi, menjadi sarana kantor-kantor berita di ASEAN untuk saling bertukar informasi dalam bentuk tulisan, foto maupun video untuk mendukung kebijakan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).

Perum LKBN Antara sendiri selama ini aktif dalam Organisasi Kantor Berita Asia Pasifik (OANA) dan pernah memimpin lembaga tersebut pada periode 2007-2010 dan Wakil Presiden OANA periode 2011-2013.

Sementara pada 2013-2016 Kantor Berita Antara menjabat sebagai Komite Redaksi Teknik OANA.

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sendiri akan dimulai pada akhir 2015. Nantinya sebuah negara di Asia Tenggara bisa menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara.

Selain itu, MEA tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, pengacara, akuntan dan lain-lain.