Penjualan pakaian "outdoor" di Palembang meningkat

id pakaian outdoor, penjualan pakaian outdoor, meningkat, antiair, melindungi tubuh dariu udara dingin, jaket, jas hujan

Penjualan pakaian "outdoor" di Palembang meningkat

Pakaian "outdoor" diminati saat musim hujan. (Foto Antarasumsel.com/15/Yudi Abdullah)

...Beberapa barang yang paling dicari pengunjung ke tokonya yang berada di kawasan Kampus POM IX depan TVRI Palembang itu adalah jaket, baju, jas hujan, penutup wajah, tas pinggang, dan ransel...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Penjualan pakaian untuk kegiatan di luar ruangan atau "outdoor" di Kota Palembang, Sumatra Selatan pada musim hujan sekarang ini mengalami peningkatan yang cukup tinggi.

Salah seorang distributor pakaian "outdoor" atau pakaian yang biasa digunakan oleh komunitas dan aktivis pencinta alam dan pendaki gunung, Ferry di Palembang, Minggu mengatakan, pada musim hujan sekarang ini penjualan barang tersebut meningkat sekitar 50 persen.

Beberapa barang yang paling dicari pengunjung ke tokonya yang berada di kawasan Kampus POM IX depan TVRI Palembang itu adalah jaket, baju, penutup wajah, tas pinggang, ransel, dan pakaian khusus untuk di luar ruangan antiair dan melindungi tubuh dari udara dingin.

Selain itu pengunjung juga banyak mencari sandal dan sepatu khusus "outdor" antislip sehingga bisa dengan nyaman melakukan aktivitas di luar ruangan pada musim hujan ini yang biasanya jalan licin akibat guyuran air hujan.

"Penjualan barang tersebut akhir-akhir ini trennya terus meningkat, berdasarkan data pada Januari 2015 ini setiap harinya rata-rata bisa menjual 100 pakaian outdoor dengan harga bervariasi mulai Rp40.000 hingga Rp500.000 pr buah," uajr Fery.

Sementara pada musim hujan ini, pedagang musiman jas hujan dan payung akhir-akhir ini juga mulai banyak bermunculan memanfaatkan momentum tersebut.

Pantauan di kawasan pasar tradisional 16 Ilir Palembang, tampak cukup banyak pedagang jas hujan dan payung mulai menjajakan barang dagangannya itu kepada pengunjung pasar yang akan belanja kebutuhan pokok, pakaian, dan prlengkapan rumah tangga.

Sejumlah pedagang jas hujan dan payung di pasar 16 Ilir Palembang, mengatakan pada musim hujan sekarang ini penjualan alat yang bisa melindungi penggunanya dari guyuran air hujan seperti jas hujan, dan payung cukup tinggi.

Rahmad salah seorang pedagang jas hujan dan payung mengatakan, permintaan barang dagangannya itu akhir-akhir ini mulai cukup banyak dan tren angkanya bergerak naik.

Setiap hari paling sedikit 50 buah jas hujan dan payung bisa terjual, baik untuk anak-anak dengan variasi gambar tokoh kartun maupun untuk dewasa dengan aneka warna menarik.

Angka penjualan jas hujan dan payung tersebut diprediksi akan terus meningkatan yang biasanya pada setiap musim hujan tahun-tahun sebelumnya paling sedikit bisa terjual 75 buah per hari.

Mengenai harga, payung untuk anak-anak dijual berkisar Rp25.000 hingga Rp55.000 per buah, sedangkan payung ukuran besar atau untuk orang dewasa dijual dengan harga mulai Rp35.000 hingga Rp150.000 per buah, sedangkan jas hujan untuk anak-anak dijual dengan harga Rp45.000 - Rp100.000 per buah, dan jas hujan untuk orang dewasa dijual mulai Rp50.000 hingga Rp200.000 per buah, katanya.

Sebelumnya Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel Indra Purnama menjelaskan, berdasarkan pengamatan melalui satelit cuaca, peluang hujan di provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota ini mulai cukup tinggi.

"Memasuki pekan ketiga Januari 2015 ini hujan di wilayah provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa ini terjadi merata dan berpeluang turun pada sore dan malam hari dengan intensitas curah hujan mencapai di atas 350 milimeter," ujarnya.

Menurut dia, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pada setiap musim hujan sering terjadi bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah, melihat kondisi tersebut masyarakat provinsi ini diimbau meningkatkan kewaspadaan ancaman bencana tersebut.

Bencana banjir berpotensi terjadi terutama di daerah aliran sungai dan yang kurang baik drainasenya, sedangkan potensi tanah longsor juga perlu diwaspadai terutama di daerah Kota Pagaralam, Kabupaten Lahat, Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, dan Kabupaten Empat Lawang yang memiliki wilayah dataran tinggi dan bergunung, kata Indra.