Palembang (ANTARA Sumsel) - Penjaga gawang Sriwijaya FC Dian Agus Prasetyo mengatakan program latihan yang dijalankannya tak berbeda jauh dengan seorang petinju profesional karena setiap hari diisi dengan aktivitas fisik peningkatan kecepatan dan reaksi.
"Latihan seorang penjaga gawang bisa dikatakan tidak berbeda jauh dengan petinju, tiada hari tanpa berlatih skipping (lompat tali, red) dan "set up" serta "back up"," kata Dian yang dihubungi dari Palembang, Sumsel, Senin.
Pemain asal Ponorogo, Jatim, ini mengemukakan, kekuatan otot perut merupakan suatu yang utama bagi seorang kiper.
Pergerakan yang cepat dan tiba-tiba sangat membutuhkan kekuatan otot perut sebagai tumpuan tubuh dan kaki.
"Inilah membedakan penjaga gawang, karena diperbolehkan memakai tangan (tubuh, red) membuat peran otot perut sangat penting," ujar persepak bola berusia 30 tahun ini.
Tak hanya menjaga kebugaran fisik, Dian juga menjaga kondisi psikologisnya tetap stabil.
Menurutnya, hal itu sangat penting mengingat penjaga gawang kerap menjadi penentu kemenangan.
"Saat pertandingan harus berakhir penalti maka seorang kiper harus siap secara psikologis, harus percaya diri dan tidak ragu," ujar dia.
Dian Agus merupakan pemain anyar "Laskar Wong Kito" yang langsung dipercaya pelatih Benny Dollo menjadi penjaga gawang utama. Ia sempat memperkuat Timnas Indonesia pada tahun 2007 ketika Bendol sebagai pelatih.
Tercatat sejumlah penyelamatan dilakukan Dian pada laga perdana ajang pra musim SCM Cup di Padang, Sumatera Barat, Minggu (18/1) melawan Persija Jakarta. Ia mampu menepis bola buah sepakan Stefanus yang mendapat kiriman dari Bambang Pamungkas pada menit 74.
Kiper SFC Dian Agus latihan seperti petinju
Penjaga gawang Sriwijaya FC Dian Agus Prasetyo. (Antarasumsel.com/15/Dolly Rosana)
...Latihan seorang penjaga gawang bisa dikatakan tidak berbeda jauh dengan petinju, tiada hari tanpa berlatih skipping (lompat tali) dan set up serta back up...
