Bisnis penjualan sepeda motor di Baturaja terpuruk

id motor, bisnis sepeda motor

Bisnis penjualan sepeda motor di Baturaja terpuruk

Bisnis sepeda motor (FOTO ANT/ist PT.AHM)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Bisnis penjualan kendaraan roda dua di Baturaja, Sumatera Selatan terpuruk dalam setengah tahun terakhir akibat anjloknya harga karet di pasaran ekspor.

"Sebagian besar masyarakat Baturaja mengantungkan perekonomiannya di sektor perkebunan sehingga apa yang terjadi dengan harga karet akan langsung berimbas dengan penjualan kendaraan bermotor," ujar Kepala Cabang penjualan sepeda motor merek Suzuki, Gunawan, di Palembang, Kamis.

Ia mengemukakan, penurunan volume penjualan mulai terasa sejak Juli dan mencapai puncaknya sejak November hingga Desember 2014.

"Biasanya dalam kondisi stabil bisa menjual sekitar 30 kendaraan roda dua, tapi sejak dua bulan terakhir hanya 16 unit. Kantor pun terpaksa menutup satu cabang yang ada di Baturaja," ujar dia.

Kendati perusahaan telah melancarkan beragam program untuk menggaet pembeli tapi tetap saja tidak mampu mendongkrak penjualan. Salah satu upaya itu, dengan memberikan subsidi pada uang muka kredit.

"Meski uang muka bisa Rp500 ribu, tetap saja tidak laku. Padahal saat lagi harga karet sedang bagus-bagusnya malah jarang pembeli yang kredit, semua membayar lunas," ujar dia.

Berdasarkan data Dinas Perkebunan Sumsel, hasil perkebunan karet Sumatera Selatan dalam bentuk latex dan crome rubber mayoritas diekspor karena daerah belum memiliki industri hilir.

Total produksi getah karet dari 1.195.111 hektare lahan mencapai 1,10577 ton per tahun, dan 72 persen dikirim ke luar negeri. Sedangkan, sisanya untuk kebutuhan dalam negeri terutama untuk industri hilir di Jawa Barat.

Pelemahan harga karet ini disebabkan menurunnya permintaan dunia akibat krisis ekonomi global dalam beberapa tahun terakhir.