Sejumlah perusahaan di Palembang siap hadapi MEA

id mea, masyarakat ekonomi asean, asean, perusahaan, perusahaan di palembang, siap

Sejumlah perusahaan di Palembang siap hadapi MEA

Ilustrasi (Foto IST)

...Melalui berbagai persiapan diharapkan perusahaannya mampu bersaing dalam MEA yang mengintegrasikan 10 negara Asia Tenggara dalam suatu kawasan ekonomi eksklusif...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Sejumlah pemilik perusahaan yang berada di Kota Palembang, Sumatera Selatan
menyatakan siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA yang mulai diterapkan pada tahun 2015 ini.

Sejumlah pimpinan perusahaan yang menyatakan siap menghadapi MEA di Palembang, Kamis yakni Direktur Utama PT Jevin Multi Sarana, Yoriwansyah, PT Karya Makmur Armada, Rifai Thambrin, dan PT Wahyu Medika, Wahyuni Maligan.

Menurut Direktur Utama PT Jevin Multi Sarana, Yoriwansyah, dia bersama karyawan telah mempersiapkan diri untuk menghadapi berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun ini.

Melalui berbagai persiapan yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, diharapkan perusahaannya mampu bersaing dalam MEA yang mengintegrasikan 10 negara Asia Tenggara dalam suatu kawasan ekonomi eksklusif yang menciptakan akses pasar antarnegara yang lebih luas.

Dengan kesiapan dan terbukanya akses pasar yang luas, diharapkan perusahaannya yang bergerak di bidang jasa kargo, konstruksi, peralatan komunikasi, komputer, alat tulis kantor, dan percetakan, dapat berkembang lebih besar dan memiliki jaringan serta mitra usaha di kawasan ASEAN, katanya.

Sementara Direktur Utama PT Karya Makmur Armada (PT.KMA), Rifai Thambrin menyatakan, pihaknya telah melakukan beberapa persiapan untuk menghadapi MEA 2015 di antaranya meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG), melakukan penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM), serta melengkapi peralatan kerja.

Dengan persiapan itu, diharapkan perusahaannya yang bergerak di perbengkelan dan galangan kapal dapat bersaing dengan perusahaan dari negara lainnya yang selama ini telah menguasai pasar kawasan ASEAN, ujarnya.

Dia menjelaskan, berdasarkan data dari berbagai sumber, dalam kawasan MEA terbuka pasar ASEAN sekitar 612 juta jiwa yang 40 persen di antaranya merupakan masyarakat Indonesia.

Pemberlakuan MEA (ASEAN Economic Community) 2015 tanpa persiapan yang baik, dapat berdampak buruk bagi perusahaan di Indonesia terutama di provinsi ini karena peluang usaha dan pasar yang terbuka lebar itu tidak dapat dimanfaatkan dengan baik.

Dengan persiapan tersbeut, pihaknya optimistis tidak hanya menjadi penonton di tengah-tengah terbukanya akses pasar antarnegara kawasan ASEAN yang luas, kata Rifai.

Sedangkan menurut Direktur Utama PT Wahyu Medika, Wahyuni Maligan, pihaknya berupaya memanfaatkan kawasan MEA dengan mengoptimalkan keunggulan produk lokal dan menjajaki kerja sama dengan berbagai perusahaan di dalam dan luar negeri.

Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan pemberlakuan MEA tahun ini tidak menjadi ancaman bahkan sebaliknya menjadi suatu peluang usaha yang besar serta peluang pekerjaan bagi masyarakat setempat.

Untuk mencegah terjadinya salah langkah pada awal pemberlakuan MEA ini, pihaknya mengharapkan bimbingan dari instansi pemerintah daerah terkait dengan pembinaan dan pengembangan usaha serta penanaman modal atau investasi.

Melalui bimbingan dari aparat pemerintahan diharapkan berbagai dampak negatif dari pemberlakuan MEA dapat diantisipasi dan kerugian besar yang dapat mengakibatkan kehancuran atau kekalahan dalam persaingan bisnis bisa dihindari, ujar Wayuni.