Warga Desa Kedondong OKU terancam tanah longsor

id longsor, longsor desa kedondong

Warga Desa Kedondong OKU terancam tanah longsor

Tanah longsor di Desa Kedondong OKU (Foto: antarasumsel.com/14/Edo Permana)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Ratusan orang warga Desa Kedondong Kecamatan Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan terancam tanah longsor menimbun pemukiman setempat, karena hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak beberapa pekan terakhir.

Mantan Kepala Desa (Kades) Kedondong Azhari di dampingi Pejabat sementara Kades Rahmat di Baturaja, Senin mengatakan bahwa aliran Sungai Ogan yang semakin deras di desa mereka terus membuat longsor tanah di bantaran sungai semakin meluas.

Menurut Azhari, kondisi ini membuat ratusan kepala keluarga (KK) warga yang tinggal di bantaran sungai itu terancam tanah longsor.

"Longsor tersebut kian hari bertambah mengikis tanah di sepanjang bantaran sungai kawasan desa kami. Kejadian ini disebabkan derasnya aliran sungai dampak dari hujan deras yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir," ungkap Azhari.

Ditambahkannya, pihak pemerintah desa setempat telah mengusulkan untuk membangun beronjong atau dinding penahan sejak tahun lalu ketika pelaksanaan Musrembang kecamatan, namun sampai saat ini mereka belum menerima kepastian kapan beronjong tersebut akan dibangun.

"Kita sudah mengusulkan untuk dibuat beronjong sejak tahun lalu agar tanah yang longsor bisa kita cegah seminimal mungkin, namun hingga saat ini belum juga direalisasikan," Kitanya.

Pantauan di lapangan sejak beberapa hari terakhir, longsor di dareah itu terus bertambah lebar. Jika sebelumnya masih jauh dengan pemukiman, namun sekarang jaraknya tinggal beberapa meter saja.

Bahkan adanya anak sungai semakin menambah cepatnya longsor yang mengancam harta benda dan nyawa warga.

"Kita semakin resah karena longsornya terus melebar, apalagi di musim penghujan ini," kata Jamila (34) warga Desa Kedondong.

Rumah Jamilah yang persis hanya beberapa meter saja dari tempat longsor, membuat dirinya was-was saat datang hujan.

Menurutnya, jika saat hujan turun dirinya dan anak-anaknya merasa terancam apalagi hujan di malam hari.

Hal senada diungkapkan Idot (36) warga yang sama bahwa kian hari semakin takut, sementara pemerintah daerah terasa lamban dalam mengantisipasi terjadinya longsor.

Ia bersama warga lainya berharap, pemerintah dalam hal ini dinas terkait segera merealisasikan pembuatan bronjong guna mengantisipasi meluasnya longsor yang mengancam keselamatan warga.