Pengerjaan jembatan darurat Desa Mendala hampir rampung

id jembatan, jembatan darurat desa Mendala

Pengerjaan jembatan darurat Desa Mendala hampir rampung

Pengerjaan jembatan darurat di Desa Mendala Kecamatan Peninjauan hampir rampung (Foto: antarasumsel.com/14/Edo Permana)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Pengerjaan pembangunan jembatan darurat yang bisa bongkar pasang (belly) di lokasi jalan longsor di Desa Mendala Kecamatan Peninjauan Ogan Komering Ulu, awalnya diprediksi bakal selesai dalam waktu 4-5 hari, ternyata bisa dikerjakan dalam waktu singkat.

"Pengerjaan jembatan darurat dan jalan yang putus itu, diperkirakan pada Minggu (21/12) sudah selesai, sehingga jalan lintas alternatif Baturaja-Palembang sudah dapat dilintasi kendaraan roda empat," kata Camat Peninjauan, Ferry Iswan saat dihubungi, Jumat.

Menurut dia, proses pemasangan jembatan darurat itu sudah rampung dalam waktu dua hari. "Sabtu dan besoknya baru boleh dilintasi kendaraan.

Ferry menambahkan, pengerjaan jembatan belly di jalan putus sudah lebih dari 75 persen. Saat ini rangka baja jembatan sudah terpasang melintasi jalan putus.  Sekarang kata Ferry, tinggal finishing menyusun papan kayu di sela-sela bawah jembatan sebagai penahan.

Jembatan belly ini menurut Ferry, mampu menahan beban kendaraan roda empat. Pengerjaan jembatan ini lebih cepat dari target penyelesaian. Jembatan ini sengaja dibangun untuk mrmpermudah akses jalan masyarakat.

Menurut Ferry, setelah selesai mengerjakan jembatan darurat akan dilanjutkan perbaikan jalan yang putus sepanjang lebih kurang 12 meter, bahkan setelah dilakukan koordinasi dengan pihak Dinas PU Bina Marga (BM) OKU dan Dinas PU BM Sumsel, jalan ini diperbaiki dalam waktu 1-2 bulan kedepan.

"Pada saat perbaikan jembatan belly akan tetap terpasang. Dengan demikian akses lalu lintas kendaraan tidak terganggu oleh perbaikan jalan yang putus," katanya.

Pembangunan permanen nantinya lanjut Ferry, direncanakan mulai pengerjaannya paling lambat akhir tahun 2014. Dengan membangun double box culvert dari pendanaan anggaran tanggap darurat bencana alam.

"Secepatnya diharapkan bisa segera dilakukan pembangunan yang permanen. Sehingga, aktivitas masyarakat bisa kembali normal seperti sebelumnya,"jelasnya.

Pantauan di lapangan, pembangunan jembatan belly tidak menggangu aktivitas pengguna jalan. Masyarakat yang melintas selama jembatan belum selesai dibangun menggunakan jembatan darurat dari bambu. Warga saling tolong menolong saat menyemberangkan kendaraan bermotor.