PT Pusri luncurkan benih jagung "Bima 16"

Palembang (ANTARA Sumsel) - PT Pupuk Sriwidjaja meluncurkan benih jagung unggul "Pusri Seed Bima 16" untuk membantu petani meningkatkan produksi tanaman hortikultura itu dan mendukung program pemerintah mewujudkan kemandirian pangan.

Peluncuran benih unggul dilakukan Direktur Teknik dan Pengembangan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Beni Haryoso di kebun percontohan perusahaan pupuk urea tersebut di Palembang, Rabu, disaksikan sejumlah pejabat dinas pertanian, puluhan petani dan distributor pupuk urea terbaik di Sumatera Bagian Selatan.

Menurut Beni, sejalan dengan misi perusahaan untuk memproduksi dan memasarkan produk agribisnis, pihaknya mulai mengembangkan beberapa jenis benih unggul seperti benih jagung hibrida Bima 16 yang baru diluncurkan tersebut.

Pemilihan jagung sebagai salah satu benih yang menjadi perhatian untuk dikembangkan berdasarkan pengamatan di lapangan dan keluhan petani jagung yang sulit mendapatkan benih asli hibrida (F1) karena tergolong langka dan harganya cukup mahal.

Akibat sulitnya mendapatkan benih asli hibrida, petani jagung terutama di sembilan rayon pemasaran PT Pusri meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan benih turunannya (F2 dan F3) yang memiliki produktivitas rendah sekitar 5-6 ton/hektare, katanya.

Dia menjelaskan, berdasarkan kondisi tersebut, PT Pusri bekerja sama dengan Balai Penelitian Sarealia, Kementerian Pertanian di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan memproduksi benih jagung unggulan dengan nama "Pusri Seed Bima 16"

Varietas tersebut telah teruji mampu tumbuh di berbagai lokasi (multilokasi) dan menunjukkan rata-rata produktivitas cukup tinggi 10,9 ton/ha bahkan berpotensi menghasilkan jagung yang lebih banyak lagi hingga 12,4 ton/ha.

Kehadiran benih jagung unggul "Pusri Seed Bima 16" di tengah-tengah masyarakat pada musim tanam Desember 2014 ini diharapkan dapat memotivasi gerakan menanam jagung di sembilan provinsi rayon pemasaran PT Pusri dan secara nasional sehingga dalam kurun waktu tiga tahun ke depan bisa diwujudkan swasembada jagung.

Jika swasembada jagung dapat diwujudkan, negara ini tidak perlu lagi mengimpor untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan peternakan seperti yang dilakukan hingga sekarang ini, bahkan bisa mengekspor jagung, kata Beni.