Kementerian PAN-RB hadirkan empat inovasi pelayanan publik

id kemnterian pan dan rb, menpan dan reformasi birokrasi, reformasi

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Kementerian Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) menghadirkan 4 dari Top 9 Inovasi Pelayanan Publik Indonesia pada acara ASEAN - Republic of Korea Exhibition on Public Governance di Busan, Korea Selatan.
        
"Pameran yang menghadirkan 4 dari Top 9 Inovasi Pelayanan Publik Indonesia, finalis United Nation Public Service Award 2014 serta Inovasi dari Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan Sekolah Iklim dan Cuaca bagi para petani," kata Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Mirawati Sudjono dalam keterangan tertulisnya, Minggu.
       
Ia mengatakan 4 Inovasi yang ditampilkan ini terdiri  pelayanan publik dari Kementerian Hukum dan HAM yaitu melalui Fidusia online yang menunjukkan aspek inovasi berupa revolusi pemangkasan waktu pelayanan  dari 9-13 bulan menjadi 7 menit, revolusi pelayanan dari harus datang (FACE TO FACE) menjadi FACELESS dapat dilakukan di kantor Notaris sendiri.
       
Inovasi selanjutnya kata dia yaitu Government Resources Management System (GRMS) Kota Surabaya. Inovasi ini menerapkan sistem teknologi informasi sebagai perangkat utama pelayanan publiknya, yang terbukti mampu mengantisipasi tindakan korupsi oleh birokrasi.
       
"Inovasi yang dihasilkan adalah penganggaran lebih tepat sasaran, dapat dilakukan penghematan, efisiensi dan percepatan dalam proses penyusunan anggaran," katanya.
        
Kemudian kata dia proses pengadaan barang atu jasa mulai dari Rencana Umum Pengadaan (RUP), kontrak hingga serah terima pekerjaan dapat dipantau secara terbuka oleh masyarakat umum, penghematan anggaran sebesar 20-30 persen dari proses pelelangan yang kemudian dimanfaatkan kembali untuk mengoptimalkan kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi, meningkatkan kinerja PNS, karena cara kerja PNS tidak lagi berbasis honorarium tetapi berbasis kinerja.
       
Selanjutnya ada juga pameran proyek percontohan mengenai 'Layanan Kesehatan Ibu Melahirkan dengan Bantuan Tenaga Kerja Kesehatan Tradisional (dukun beranak) Bekerja Sama Dengan Tenaga Medis'.
       
Inovasi ini memadukan budaya lokal dukun beranak dan bidan profesional di Aceh Singkil.
   
Dampaknya terhadap kualitas kesehatan, kata Mirawati, statistik kesehatan menunjukkan bahwa angka kematian ibu di Klinik Singkil jatuh ke angka nol (0) pada tahun 2013.
       
Mirawati mengatakan, booth selanjutnya adalah dari BMKG mengenai Sekolah Lapangan Iklim (Climate Field School). Inovasi ini bertujuan sebagai jembatan untuk memberikan pengetahuan kepada para petani mengenai perubahan iklim, khususnya di lokasi tempat mereka tinggal, melalui sebuah proses pelatihan.
      
"Hal ini merupakan upaya untuk berbagi pengetahuan tentang ilmu iklim dasar. Sehingga para petani memahami istilah-istilah teknis di BMKG tentang masalah perubahan iklim tersebut," tutur Mirawati.
       
Dikatakannya hadirnya BMKG merupakan hasil "blusukan" Menpan RB ke BMKG beberapa waktu lalu yang menganggap bahwa inovasi ini layak ditampilkan dalam eksebisi di Korsel.