Menkominfo segera resmikan menara di perbatasan Malaysia

id menkominfo, resmikan menara telekomunikasi, perbatasan, perbatasan dengan malaysia

Menkominfo segera resmikan menara di perbatasan Malaysia

Ilustrasi (FOTO ANTARA)

...Lima menara telekomunikasi yang akan diresmikan pak menteri, terdiri tiga unit di Kabupaten Mahulu, Kaltim, kemudian satu unit di Kabupaten Malinau, dan satu unit di Kabupaten Nunukan, Kaltara...
Samarinda (ANTARA Sumsel)- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, dijadwalkan meresmikan lima menara telekomunikasi di wilayah Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara yang bpada pertengahan Desember 2014.
      
"Lima menara telekomunikasi yang akan diresmikan pak menteri, terdiri tiga unit di Kabupaten Mahulu, Kaltim, kemudian satu unit di Kabupaten Malinau, dan satu unit di Kabupaten Nunukan, Kaltara," ujar Kepala Diskominfo Kalimantan Timur Abdullah Sani di Samarinda, Senin.
       
Rinciannya, satu menara di Desa Tiong Ohang, Kecamatan Long Apari, satu menara di Desa Long Apari, Kecamatan Long Apari, dan satu menara di Desa Long Lunuk, Kecamatan Long Pahangay. Ketiganya berada di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu).
       
Sedangkan dua menara di wilayah Kaltara adalah, satu menara di Desa Agung Baru, Kecamatan Sungai Boh, Kabupaten Malinau, kemudian satu menara di Desa Long Layu, Kecamatan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan.
       
Saat ini, salah satu menara telekomunikasi tersebut sudah beroperasi, yakni yang di Desa Tiong Ohang, Kecamatan Long Apari. Menara telekomunikasi tersebut sudah mulai operasi (kring) sejak 26 November 2014.
       
Operasional menara itu secara bertahap akan diikuti empat menara telekomunikasi perbatasan lain yang juga dibangun oleh Pemprov Kaltim, baik melalui bantuan keuangan yang langsung diserahkan kepada kabupaten setempat, maupun yang melalui kerja sama dengan TNI.
       
Dia mengatakan bahwa operasional satu menara di Desa Tion Ohang masih dalam tahap uji layak operasi (ULO), yakni agar ketika Menkominfo datang meresmikan, sudah tidak ada masalah.
       
Dia memberikan apresiasi besar terhadap peran TNI dan PT Telkomsel yang mendukung pembangunan menara telekomunikasi di kawasan perbatasan.
       
Menurutnya, sampai kapanpun masyarakat perbatasan akan terisolir akses jaringan telekomunikasinya jika pembangunannya tanpa dukungan TNI. Kemudian dukungan dari Telkomsel dalam pemanfaatannya berupa pemasangan pemancar/penerima sinyal atau Base Transceiver Station (BTS).
       
Kerja sama antara Pemprov Kaltim, TNI AD, dan Telkomsel yang didukung pemerintah kabupaten yang berada di wilayah perbatasan itu, kini sudah berbuah hasil yang ditandai dengan telah berdirinya lima menara yang dibangun sejak 2012 hingga 2014.
       
Tanpa dukungan TNI membangun menara telekomunikasinya, kemudian dari Telkomsel sebagai operator untuk memasang pemancar, katanya, maka percepatan pembangunan di kawasan perbatasan akan sulit diwujudkan.
       
"Penyediaan akses jaringan telekomunikasi di kawasan perbatasan tidak semudah di perkotaan. Sulitnya akses orang dan angkutan barang, memposisikan hanya jajaran TNI yang mampu membangun menara telekomunikasi di kawasan perbatasan," kata Sani.