Palembang (ANTARA Sumsel) - Industri kecil khsus pembuatan pisau berbagai bentuk sesuai pesanan, terdapat di Kota Besemah Pagaralam Sumatera Selatan, sehingga bagi warga yang membutuhkan tidak sulit mencarinya, karena banyak ditemukan di pasaran daerah tersebut.
Pisau atau lebih dikenal warga setempat dengan sebutan kuduk ini mempunyai ciri khas pada bagian ujungnya sangat tajam yang biasa digunakan petani dalam aktivitas di kebun sehari-hari, seperti untuk menebang dan memotong pohon, kata H Rahman Wahid, salah satu pembeli di Kota Pagaralam, Kamis.
Menurut dia, kuduk atau bisa juga disebut parang/pisau ini merupakan hasil kerajinan tradisional Kota Pagaralam, adalah sebuah peralatan bisa digunakan masyarakat setempat untuk berkebun dengan banyak fungsinya baik untuk menebang dan memotong pohon kayu, juga dapat dimanfaatkan keperluan lain, karena pada bagian permukaannya hingga bagian ujung sangat tajam.
Sementara, Usman, salah satu pengrajin menjelaskan bahwa proses pembuatan pisau atau kuduk ini menggunakan bahan baku plat baja mobil, kemudian dipanaskan dengan arang hingga bisa dibentuk sesuai keinginan.
Plat baja tersebut setelah dipanaskan hingga memerah seperti bara api, lalu dibentuk dengan cara dipukul-pukul menggunakan peralatan godam dan martil besi prosesnya sampai betul-betul membentuk sebilah pisau.
Selanjutnya, proses akhir setelah jadi pisau adalah pembuatan sarung menggunakan bahan kayu limau atau pohon jeruk dibentuk sesuai ukuran pisau yang telah jadi, kemudian dicat dan dikeringkan sebelum dijual dengan kisaran harga ukuran kecil Rp70 ribu hingga tertinggi Rp150 ribu per unit.
Berita Terkait
Ubur-ubur dari perairan Sumsel diminati Tiongkok
Rabu, 24 April 2024 16:36 Wib
Telkomsel kampanyekan "Jejak Kebaikan" ajak pelanggan jaga kelestarian bumi
Rabu, 24 April 2024 16:33 Wib
Masa panen pendek tantangan Bulog Sumsel dalam penyerapan beras 2024
Rabu, 24 April 2024 14:09 Wib
Rupiah menguat sebelum pengumuman hasil RDG BI
Rabu, 24 April 2024 11:15 Wib
Harga emas Antam kembali turun jadi Rp1,320 juta per gram
Rabu, 24 April 2024 11:14 Wib
Bukit Asam perkuat tata pengelolaan dana pensisun sesuai perundangan
Rabu, 24 April 2024 10:58 Wib