Wali Kota tak setuju perbedaan koalisi politik

id politik, koalisi politik

Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Wali Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan, H SN Prana Putra Sohe menyatakan tak setuju adanya perbedaan koalisi elit politik yang membedakan Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat.

Untuk Kota Lubuklinggau tidak ada istilah pembedaan Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), semuanya sama adalah milik masyarakat, kata SN Prana Putra Sohe, Kamis.

"Saat saya melantik jajaran pimpinan dan anggota DPRD Lubuklinggau beberapa hari lalu menekankan kepada seluruh anggota legislatif agar tidak membedakan dua koalisi tersebut," katanya.

Ia mengatakan, lembaga legislatif dan eksekutif harus terus bersinergi untuk mencapai kemajuan Kota Lubuklinggau kedepan, dan bisa menjadi kota kedua termaju setelah Kota Palembang di wilayah Sumatera Selatan.

Visi dan Misi Wali Kota SN Prana Putra Sohe bersama wakil wali kota Sulaiman Kohar adalah sesuai tujuan masyarakat untuk membangun Kota Lubuklinggau lebih maju lagi, dengan demikian diperlukan sinergi dalam membangun kota untuk menjadikan masyarakat madani.

"Kedepan kita bersama anggota legislativ dan didukung seluruh masyarakat, untuk menjadikan Lubuklinggau sebagai kota industri dan perdagangan," katanya.

Ia mengharapkan, tidak ada lagi kelompok Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat di DPRD Kota Lubuklinggau, melainkan hanya anggota dewan Kota Lubuklinggau.

"Saya sangat mengharapkan para anggota dewan tidak membeda-bedakan kedua koalisi tersebut, karena semuanya sama yaitu berjuang untuk rakyat," ujarnya.

Sekretaris DPRD Kota Lubuklinggau Rusli mengatakan unsur pimpinann dewan Kota Lubuklinggau sudah definitif setelah dilantik Wali Kota SN Prana Putra Sohe beberapa hari lalu.

Unsur pimpinan yang dilantik itu terdiri atas Ketua DPRD Kota Lubuklinggau Rodi Wijaya (Frkasi Golkar), Wakil Ketua I Suyitno (fraksi PDIP) dan Wakil Ketua II Taufik Siswanto (fraksi Demokrat).