Pedagang jas hujan di Palembag mulai bermunculan

id permintaan jas hujan, jas hujan, payung, meningkat, musim hujan, menghadapi musim hujan

...Permintaan jas hujan dan payung akhir-akhir ini mulai cukup banyak dan tren angkanya bergerak naik...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Pedagang jas hujan dan payung di Kota Palembang, Sumatera Selatan menghadapi musim hujan November 2014 hingga enam bulan ke depan mulai bermunculan.

Pantauan di kawasan pasar tradisional 16 Ilir Palembang, Minggu, tampak cukup banyak pedagang jas hujan dan payung mulai menjajakan barang dagangannya itu kepada pengunjung pasar yang akan belanja kebutuhan pokok, pakaian, dan prlengkapan rumah tangga.

Sejumlah pedagang jas hujan dan payung di pasar 16 Ilir Palembang, mengatakan pada kondisi cuaca mulai hujan sekarang ini penjualan alat yang bisa melindungi penggunanya dari guyuran air hujan seperti jas hujan, dan payung cukup tinggi.

Rahmad salah seorang pedagang jas hujan dan payung mengatakan, permintaan barang dagangannya itu akhir-akhir ini mulai cukup banyak dan tren angkanya bergerak naik.

Setiap hari paling sedikit 30 buah jas hujan dan payung bisa terjual, baik untuk anak-anak dengan variasi gambar tokoh kartun maupun untuk dewasa dengan aneka warna menarik.

Angka penjualan jas hujan dan payung tersebut diprediksi akan terus meningkatan yang biasanya pada setiap musim hujan tahun-tahun sebelumnya paling sedikit bisa terjual 70 buah per hari.

Mengenai harga, payung untuk anak-anak dijual berkisar Rp25.000 hingga Rp45.000 per buah, sedangkan payung ukuran besar atau untuk orang dewasa dijual dengan harga mulai Rp30.000 hingga Rp135.000 per buah, sedangkan jas hujan untuk anak-anak dijual dengan harga Rp45.000 - Rp100.000 per buah, dan jas hujan untuk orang dewasa dijual mulai Rp50.000 hingga Rp195.000 per buah, katanya.

Sementara Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel Indra Purnama menjelaskan, berdasarkan pengamatan melalui satelit cuaca, peluang hujan di provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota ini mulai cukup tinggi.

"Memasuki pekan kedua November 2014 ini hujan sudah mulai terjadi merata di wilayah Sumsel dan titik api yang mengakibatkan bencana kabut asap di Kota Palembag dan daerah sekitarnya diharapkan mulai menghilang seiring turunnya hujan dengan intensitas yang cukup tinggi hingga 200 milimter," ujarnya.

Menurut dia pada kondisi musim pancarooba atau peralihan dari kemarau ke musim hujan sekarang ini, selain perlu mewaspadai kebakaran hutan dan lahan, juga perlu mulai mengantisipasi terjadinya bencana dampak negatif musim hujan.

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pada setiap musim hujan sering terjadi bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah, melihat kondisi tersebut masyarakat provinsi ini diimbau meningkatkan kewaspadaan ancaman bencana tersebut.

Banjir berpotensi terjadi terutama di daerah aliran sungai dan yang kurang baik drainasenya, sedangkan potensi tanah longsor juga perlu diwaspadai terutama di daerah Kota Pagaralam, Kabupaten Lahat, Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, dan Kabupaten Empat Lawang, kata Indra.