Tim beregu Tiongkok juarai AMBC

id BALAP SEPEDA, TIM TIONGKOK JUARA

Tim beregu Tiongkok juarai AMBC

Ilustrasi (FOTO ANTARA)

Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Tim beregu Tiongkok menjuarai Cross Country Team Relay (XCR) pada
Asian Mountain Bike Championship (AMBC) 2014 di Bukit Sulap, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Tim tirai bambu itu menempati urutan pertama dengan waktu satu jam 12 menit 37 detik pada pertarungan pertama di Bukit Sulap, Kelurahan Jogoboyo,Kota Lubuklinggau, Jumat (31/10), kata Ketua Pengurus Besar (PB) Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Edmount Simorangkir dihubungi, Sabtu.

Pada urutan kedua dimenangkan tim XCR Jepang dengan catatan waktu 1 jam 14 menit 23 detik dan juara ketiga direbut tim Indonesia catatan waktu satu jam 14 menit 41 detik.

Berikutnya posisi ke empat dimenangkan XCR Iran dengan waktu satu jam 18 menit 39 detik berbeda tipis dengan tim Indonesia, terakhir tim XCR China Taipei dengan waktu satu jam 23 menit 28 detik.

Ia mengatakan posisi diperoleh atlet Indonesia

dalam kejuaraan XCR itu sebuah pencapaian besar, karena selama 20 tahun perlombaan skala internasional belum pernah mendapat juara.

Tim XCR Indonesia diperkuat Fanani, Jamal Nunung, Tias dan Fikri, diKelas XCR sendiri baru pertama kali dipertandingkan dalam kejuaraan sepeda gunung.

Kemenangan tersebut juga sebuah penghargaan terhadap almarhuma Nifera yang meninggal dunia dalam sesi latihan menjelang kejuaraan di kawasan Bukit Sulap beberapa hari lalu.

Kejuaraan AMB Champion itu bukan menjadi sasaran utama karena incaran sebenarnya dua seri di tingkat internasional yakni Asia Tenggara dan Kejuaraan Dunia Series.

"Kita harapkan pengalaman di AMBC Bukit Sulap menjadi spirit atlet Indonesia lainya, keberhasilan tersebut diluar dugaan karena sebelum AMBC digelar minim pelatihan," ujarnya.

Disamping para atletnya semua baru dan belum masuk pelaksanaan nasional (Pelaknas), ketika kegiatan AMBC digelar langsung turun mengikuti kejuaraan kelas dunia. Jika sudah pernah mengikuti pelatihan dan masih ke Pelaknas kemungkinan besar bisa meraih juara diatasnya, tapi keberhasilan tersebut menunjukan bahwa atlet PB ISSI serius mengikuti kejuaraan internasional tersebut.

"Kita akan kembangkan dan serius menangani kejuaraan sepeda gunung ini agar muncul atlet-atlet baru Indonesia berbakat selain kelas Downhill yang sudah dimiliki Indonesia," ujarnya.

Walikota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe mengatakan dalam pertandingan Cross Country Relay diwarnai hujan deras, sehingga para pembalap dan officiall masing-masing negara terpaksa memasang taktik jitu untuk memenangkan pertandingan.

Dengan kondisi track menjadi becek dan lengket sejumlah peserta terpaksa menghentikan laju tunggangannya, mengingat ban sepeda dipenuhi tanah dan atlet China dan Indonesia acap kali turun membersihkan ban sepedanya.

Selama jalannya pertandingan, Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia, panitia penyelenggara dan petugas keamanan terlihat sibuk mensterilkan lintasan track dari antusias penonton yang ramai menyaksikan pertandingan tersebut.

"Kita ikut bangga dan bahagia atas keberhasilan tim Indonesia pada hari pertama bertanding, semoga mereka dapat menempati posisi lebih baik lagi pada perlombaan berikutnya,"tandas wali kota.

Ia menjanjikan akan memberikan bonus kepada atlet Indonesia yang berhasil meraih juara dengan nilai antara Rp5 juta hingga Rp10 juta sesuai urutan juara yang dipertandingkan tuturnya.