Atlet sepeda meninggal saat latihan di Lubuklinggau

id sepeda, sepeda gunung

Atlet sepeda meninggal saat latihan di Lubuklinggau

Sepeda gunung (Foto Antarasumsel.com/14/E Permana)

Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Seorang atlet sepeda gunung asal Jepara, Jawa Tengah, Fera (22) meninggal dunia saat melakukan latihan di kawasan Bukti Sulap Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, persiapan mengikuti kejuaraan internasional Asian Mountain Bike di Lubuklinggau, awal Nopember 2014.

Peritiwa itu terjadi pada Sabtu (25/10) sekitar pukul 15.00 Wib di lokasi trek Asian Mountain Bike (AMB) Bukit Sulap, korban diduga terbentur setang sepeda sebelum terjatuh ke tanah, kata Kabid Binpress Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) Chandra Ariavijaya melalui pers release diterima, Selasa.

Ia menjelaskan, kecelakaan itu terjadi di lokasi trek sepanjang 2,3 KM tepatnya pada KM 800 dari garis start, lokasi trek yang licin dan terjal, sehingga saat korban melintas dan terjatuh.

Korban saat terjatuh diduga dadanya membentur stang sepeda yang dikendarainya, sehingga terjadi sesak napas dan akhirnya meninggal dunia.

Saat korban mengalami kecelakaan itu, pelatih melakukan pertolongan dan menelepon ambulance untuk dibawah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuklinggau, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit di Kota Palembang, tapi nyawa korban tidak tertolong lagi.

Ia mengatakan, kronologis kejadian sekitar pukul 14.57 Wib sebelum latihan sudah dilakukan investigasi secara internal untuk kesiapan atlit.

Pengecekan dilakukan mulai dari sepeda atlit apakah ada kerusakan yang mengakibatkan atlit kecelakaan.

Ternyata hasil investigasi tidak ada masalah, korban sebelum latihan sudah dilengkapi alat perangkat pengaman tubuh sesuai dengan prosedur sepeda gunung.

Selanjutnya dilakukan pengecekan pelatih yang bertanggung jawab, apakah kondisi atlit prima atau tidak, setelah dicek sesuai aturan seluruhnya atlet melakukan pemanasan.

Setelah itu pelatih tetap melakukan croses cek trek berjalan kaki sebelum bersepeda, semuanya dalam kondisi aman baru atlet dan pelatih melakukan session latihan, ujarnya.

Wakil Sekjen ISSI Tino Latuheru menambahkan, almarhumah bukan atlet biasa, melainkan pernah menjuarai berbagai pertandingan antara lain pada 2012 dan 2013 berturut-turut menjadi juara seri nasional di sepeda gunung Dunhil.

Kemampuan bertandingnya tidak diragukan lagi dan pernah terpilih menjadi tim nasional mewakili Indonesia di kancah internasional.

Namun musibah tidak dapat ditolak, pada olahraga manapun atlet cedera dan meninggal dunia bisa saja terjadi, namun pengurus dan panitia akan maksimal memberikan pertolongan secara dasar kepada atlet yang mendapat musibah kecelakaan, ujarnya.