BBPOM Palembang tingkatkan pengawasan pangan fortifikasi

id pangan fortifikasi, advokasi, pengawasan pangan fortifikasi, pangan, penambahan zat gizi pada pangan, fortifikasi

BBPOM Palembang tingkatkan pengawasan pangan fortifikasi

Ilustrasi - Lomba kreasi pangan. (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

...Fortifikasi pangan adalah penambahan satu atau lebih zat gizi (nutrien) ke pangan, dan kegiatan tersebut dilakukan untuk menumbuhkan tingkat konsumsi dari zat gizi...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Palembang berupaya meningkatkan pengawasan pangan fortifikasi di wilayah Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu.

"Dalam rangka pengawasan pangan fortifikasi tahun 2014, Balai Besar POM menggelar pertemuan advokasi penguatan jejaring pengawasan pangan fortifikasi," kata Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang, Indriaty Tubagus, Rabu.

Dia menjelaskan, fortifikasi pangan adalah penambahan satu atau lebih zat gizi (nutrien) ke pangan, dan kegiatan tersebut dilakukan untuk menumbuhkan tingkat konsumsi dari zat gizi.

Balai Besar POM Palembang berupaya membantu dan ikut membina dalam meningkatkan pangan fortifikasi yang aman, bermutu dan bergizi yang ada, sehingga dalam pengawasan fortifikasi selalu mengikuti aturan yang berlaku, katanya.

Semenetara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin, dr Sriwijayani sebagai salah satu peserta pertemuan advokasi itu, mengharapkan agar Balai Besar POM dapat membantu dan ikut membina dalam meningkatkan pangan fortifikasi yang aman, bermutu dan bergizi.

"Adanya pertemuan ini semoga informasi dapat disebarkan sehingga pengetahuan, pemahaman dan kepedulian tentang pangan fortifikasi terhadap masyarakat dapat ditingkatkan serta dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas yang dapat memilih pangan fortifikasi yang memenuhi syarat," katanya.

Melalui kegiatan itu diharapkan dapat meningkatkan penguatan jejaring pengawasan fortifikasi pangan, khusus di Kabupaten Muba bisa berjalan dengan baik dan dapat dikonsumsi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

"Penguatan fortifikasi pangan diharapkan dapat memberikan dampak yang baik untuk gizi dan juga tumbuh kembang generasi mendatang serta bisa mencegah terjadinya gizi kurang, pendek (stunting), kurus dan gemuk pada balita," ujar Sriwijayani.