Baturaja (ANTARA Sumsel) - Ketua Aliansi Wartawan Mingguan Kabupaten
Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan Udin Harianto berharap Polres
setempat supaya menindak tegas SPBU Pengaringan agar ditutup, karena
diduga telah melakukan pengecoran minyak.
"Saya berharap Polres Ogan Komering Ulu (OKU) menutup SPBU
Pengaringan di Kecamatan Semidang Aji, karena diduga telah melakukan
pengecoran BBM," kata ketua Aliansi Wartawan Mingguan (Awam) OKU, Udin
Harianto di Baturaja, Selasa.
Dikatakannya, pihak terkait harusnya tegas dalam menindak perbuatan
yang dilakukan oknum petugas SPBU Pengaringan, karena telah melanggar
aturan.
"Kalau masih dibiarkan saja, kami laporkan ke Polda karena ada
indikasi penyimpangan mencari keuntungan yang tidak wajar," tegasnya.
Hal senada diungkapkan Ketua LSM Amphibi OKU, Dewantara Jaya.
Menurutnya, tindakan yang dilakukan pihak SPBU Pengaringan telah
menyalahi aturan ditetapkan oleh pemerintah dengan melakukan pengecoran
BBM mencari keutungan tidak wajar.
"Bila perlu kami akan mengerahkan massa untuk demo ke Polres OKU
bahkan ke Depot Pertamina Banuayu agar SPBU Pengaringan ditutup secara
paksa," tegasnya.
Sementara diberitakan sebelunya, SPBU di Pengaringan terpantau oleh
wartawan melayani pembelian BBM jenis solar dan bensin menggunakan
jerigen.
Oknum petugas SPBU Pengaringan diduga melayani pembeli menggunakan
jerigen, terbukti beberapa mobil pribadi jenis Kijang mengisi BBM yang
di dalamnya menggunakan jerigen.
Banhkan, selang minyak untuk mengisi BBM dimasukkan ke dalam
kendaraan lewat jendela samping yang tangki minyaknya sudah dimodivikasi
oleh pemilik mobil.
"Biasanya petugas SPBU melakukan pengecoran pada sore hari sekitar
pukul 17:30 Wib sampai malam," kata Joni, warga sekitar fasilitas umum
tersebut.
Menurutnya, aksi serupa sudah beberapa bulan lalu dilakukan, bahkan
sebelumnya satu unit mobil jenis katana terbakar saat membawa bbm jenis
bensin menggunakan jerigen di dalamnya.
"Beberapa waktu lalu ada mobil mengangkut bensin menggunakan jerigen
di dalamnya terbakar setelah mengisi bensin di SPBU tersebut," katanya.
Warga berharap pemerintah bertindak tegas atas hal tersebut dan
Pertamina harus memberikan pengawasan serta sanksi, karena dampaknya
kepada pembeli BBM yang lain.