Petani OKU keluhkan harga karet anjlok

id karet, harga karet sumsel

Petani OKU keluhkan harga karet anjlok

Harga getah karet di tingkat petani OKU anjlok (Foto Antarasumsel.com/14/E Permana)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Sejumlah  petani di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan mengeluhkan harga karet yang anjok hingga Rp5.000 per kilogram, sampai sekarang belum ada tanda-tanda akan naik.

Penurunan harga karet tersebut sudah terjadi sejak akhir 2013 mulai dari Rp18 ribu terus merosot hingga sekarang hanya kisaran Rp5.000 per kg, kata Arsad, petani warga Batukuning Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) di Baturaja, Kamis.

Dikatakannya, kondisi harga karet di tingkat petani pada dua bulan lalu masih kisaran Rp7.500 hingga Rp7.800 per kilogram, setelah itu terus turun dan sekarang hanya Rp5.000 per kilogram.

Turunnya harga karet ini, kata dia, membuat petani kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan mulai terasa malas menyadap karet.

Terlebih lagi diperparah dengan hasil sadapan karet jauh berkurang, akibat pengaruh musim kemarau sejak beberapa bulan terakhir, kata Arsad.

Menurut dia, jika konisi cuaca normal biasanya hasil sadapan karet di areal kebun seluas satu hektare bisa mendapat 150 kilogram karet beku, sekarang ini paling banyak 60 kilogram per pekan.

Sejak beberapa bulan terakhir, para petani karet di samping sudah malas melakukan penyadapan, juga sebagian membiarkan kebunnya terbengkalai.

Para petani banyak beralih mencari penghasilan lain, seperti berjualan ke pasar, menjadi pengemudi ojek dan buruh bangunan, kata Yansuri, petani lainnya menambahkan.

Lebih memprihatinkan lagi, kata dia, banyak juga petani yang ikhlas kendaraan yang dibeli secara kredit baik sepeda motor maupun mobil diambil dealer karena tidak sanggup membayar angsuran.

Ia bersama petani lainnya berharap, harga karet berangsur membaik, karena komoditas tersebut merupakan mata pencaharan andalan warga setempat.