Pengamat: penyebab kerusakan jalan konstruksi kurang standar

id jalan, jalan rusak

Pengamat: penyebab kerusakan jalan konstruksi kurang standar

Jalan rusak (Foto Antarasumsel.com/14/E Permana)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Pengamat Transportasi dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Dr Sofyan M Saleh mengatakan, kerusakan sejumlah jalan sebagian besar akibat konstruksi kurang standar.

Ditambah lagi angkutan penumpang dan barang yang cendrung berlebihan, kata Sofyan pada acara seminar nasional Peran Angkutan Multimoda dan Intermoda dalam Transportasi berkelanjutan di Palembang, Rabu.

Seminar yang dilaksakan Masyarakat Transportasi Indonesia bekerja sama dengan Unsri dan Pusat Unggulan Riset Multimoda itu dilangsungkan di Graha Pasca Sarjana Unsri Palembang.

Lebih lanjut dia mengatakan, memang banyak kendala dalam upaya memaksimalkan transportasi di antaranya dana pembangunan infrastruktur cukup besar, sementara anggaran pemerintah terbatas.

Apalagi sekarang ini angkutan jalan lebih mendominasi sehingga perlu pemikiran bersama, ujar dia.

Jadi yang perlu dipikirkan antara lain optimasi perencanaan jaringan transportasi untuk menghindari kerusakan jalan akibat beban berlebihan, sekaligus supaya konstruksi jalan sesuai dengan umur.

Selain itu hasil optimasi harus dijadikan alternatif masukan keberlangsungan prasarana dan memperkecil pelanggaran beban berlebihan.

Dia mengatakan, penggunaan beberapa moda transportasi memang sering terjadi berbagai pembawa barang dari produsen kepada konsumen.

Memang, lanjut dia, pengaruh beban berlebihan pada konstruksi jalan berakibat tingginya biaya penanganan atau perawatan jalan.

Menurut dia, total biaya transportasi untuk tinjauan yang paling rendah diantaranya multimoda bukan hanya satu saja.

Sementara itu Guru Besar Transportasi Universitas Tarumanagara Prof Leksmono Suryo Putranto mengatakan, transportasi multimoda memang perlu dimaksimalkan agar kendaraan tidak hanya bertumpu dengan satu sarana saja.

Menurut dia, selain itu perlu adanya penambahan sarana transportasi secara bersamaan seperti angkutan melalui jalur rel kereta api di bandara.

Sementara pengamat dari UI, Tri Tjahjono mengatakan, memang yang perlu dipikirkan juga dalam transportasi masalah angkutan itu sendiri.

Hal ini karena bila kendaraannya tidak memenuhi standar kelayakan bisa juga berakibat kecelakaan.

Dia mencontohkan, kecelakaan truk terguling dan lepas kendali banyak faktor penyebab di antaranya kecepatan, beban dan jenis kendaraan.

Selain itu cuaca dan lokasi dan supir juga dapat mempengaruhi kecelakaan lalu lintas.

Jadi itu perlu dipikirkan bersama termasuk angkutan multimoda dan intermoda, tambah dia.