104 Kades Musiwaras dipilih gunakan "E-voting"

id Musirawas, kabupaten musirawas

104 Kades Musiwaras dipilih gunakan "E-voting"

Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan (Antarasumsel.com/Logo/Aw)

Musirawas (ANTARA Sumsel) - Sebanyak 104 kepala desa se-Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan akan dipilih menggunakan sistem "Elektronik Voting" (E-voting) yang sebelumnya dilakukan pemilihan melalui kotak suara atau manual.

"Mestinya target tahun 2014 untuk 104 dari 120 kepala desa di Kabupaten Musirawas itu sudah terpenuhi, namun terkendala ada Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden, maka tertunda," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Kabupaten Musirawas, Rudi Irwan, Selasa.

Pada bulan Oktober 2014, lanjut dia, akan dilakukan pemilihan dua kepala desa (Kades) yaitu Kepala Desa Sukarame dan Kepala Desa Cipto Dadi dalam Kecamatan Sukakarya dengan menggunakan sistem Eelektronik Voting (E-Voting).

Sisanya masih dilakukan verifikasi dan akan diselesaikan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan peralatan teknologi yang ada, namun seluruhnya tetap menggunakan sistem E-Voting.

Hingga saat ini, petugas khusus verifikasi sudah menyosialisasikan pemilihan kepala desa (Pilkades) menggunakan E-Voting pada 11 Kecamatan, mestinya sosialisasi sudah selesai namun waktu itu ada Pemilu sehingga tertunda.

"Awalnya, tahun 2014, kami menargetkan 120 kepala desa yang belum menggunakan program E- Voting akan diselesai 50 persen, namun terkendala ada program nasional tersebut maka tertunda," katanya.

Secara terpisah, Kepala Bidang Pemerintah Desa BPMPD Kabupaten Musirawas Dodi Erdiawan mengatakan untuk mengejar terget pemilihan kepala desa melalui program E-Voting itu petugas lapangan akan mengajarkan kepada operator panitia Pilkades hal-hal teknis yang harus dilakukan.

Program E-Voting kepala desa itu sudah dilakukan sejak 2013 dan pertama kali di Sumatera pelaksanaannya cukup berhasil dengan baik, namun ke depan masih ada masyarakat belum mengerti dan ragu akan program tersebut dan harus dilakukan sosialisasi lagi.

"Untuk peralatan yang dimiliki masih terbatas dan setiap hari bisa melayani dua desa yang bedekatan, hal itu sudah diajukan ke pusat untuk penambahan peralatan elektronik tersebut," ujarnya.