Dua perusahaan besar bantu pengembangan produk unggulan Mura

id produk, produk unggulan

Musirawas (ANTARA Sumsel) - Dua perusahaan besar di Sumatera Selatan, yaitu PT Pusri dan PT Bukit Asam, akan membantu pegembangan tiga produk unggulan di Kabupaten Musirawas, seperti beras organik, nuget ikan dan gula merah Darussalam.

Ketiga produk itu akan menjadi binaan Sistem Invoasi Daerah (Sida) dari dua perusahaan besar tersebut dan hal itu dinyatakan saat dalam acara puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) ke-19 Tahun 2014 tingkat Sumatera Selatan awal pekan lalu di Palembang, kata Kepala Bappeda Musirawas Suharto Patih, Kamis.

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh masing-masing direktur perusahaan nasional itu di hadapan Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin dan langsung mendapat tanggapan positif karena Pemprov Sumatera Selatan sangat mendukung pengembangan produk unggulan di masing-masing kabupaten/kota daerah itu ke depan.

Ia mengatakan ketiga produk unggulan Musirawas itu dihasilkan dari beberapa dinas, seperti beras organik dihasil Dinas Pertanian Tanaman Pangan melalui kelompok tani binaan Hindayani dari Desa Suka Makmur, Kecamatan Bulang Tengah Suku (BTS) Ulu.

Sedangkan Nuget ikan dan gula Merah Darussalam merupakan hasil produk Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kabupaten Musirawas yang pangsa pasarnya cukup tinggi, baik lokal maupun nasional.

Langkah pengembangan ketiga produk itu makin terbuka lebar setelah dua-dua perusahan besar yakni PT Pupuk Seriwijaya (Pusri)dan PT Bukit Asam (PT BA) menyatakan siap membantu pengebangan produk binaan sistem inovasi Daerah Kabupaten Musirawas tersebut.

Bantuan tahap awal dari PT Pusri itu antara lain akan meproduksi pupuk organik untuk kebutuhan beras organik Darussalam di sentra produksi, selama ini pupuk organik itu diproduksi sendiri oleh masyarakat kelompok tani, sehingga komposisi unsur haranya belum begitu seimbang terhadap tanaman padi organik tersebut.

Dengan bantuan pupuk organik produksi PT Pusri itu sangat membantu peningkatan kualitas produksi dan para petaninya, disamping komposisi unsur haranya lebih lengkap untuk memacu peningkatan produksi tanaman padi organik tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikulturan Musirawas melalui Kabid Produksi Tohirin mengatakan, tetap akan mempertahankan kualitas beras organik dan terus memperluas areal tanam.

Syarat yang diminta dua perusahaan bersar itu, antara lain minta agar kepastian dan jaminan bahwa produk beras organik dari Musirawas itu berkelnjutan bukan hanya berkembang secara temporer, sehingga bantuan mereka terus bergulir dan memiliki pasaran yang luas.

Sementara komitmen dari PT Bukit Asam akan membantu sektor pendanaan untuk mengembangkan tiga produk unggulan Musirawas Darussalam tersebut, mulai dari peningkatan produksi, packing hingga sektor lainnya.

Ia mengatakan saat ini proses sertifikat beras organik Darussalam sudah memasuki tahap ahir dan tingal beberapa tahap lagi, jika beras organik Darussalam sudah bersertifikat maka harganya bisa sangat mahal.

Berdasarkan hasil Laboraturium menyatakan bahwa beras organik dari Musirawas itu betul-betul tidak mengandung zat kimia, sedangkan proses sertifikat untuk beras organik Darussalam itu sudah menggandeng PT Angeler Bio Chemleb Independen dari Analytikallaboratory in Indonesa di Plaza Graha Faily C-25 Surabaya untuk pengecekan kadar zat kimia dalam beras tersebut.

Hasilnya sudah diumumkan secara resmi yang menyatakan beras organik Musirawas Darussalam tidak ditemukan zat kimia, selanjutnya data dari laboraturiom itu diteruskan untuk mengukur sertifikat.

Sedangkan untuk mendapakan sertifikat organik dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi dari Sumatera Barat yang sudah dua kali datang ke lokasi tanaman padi organik di Musirawas dan menginap tiga hari di lokasi Desa Sukamakmur Kecamatn BTS ULu guna melakukan penelitian lebih rinci, ujarnya.