Palembang (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan minta kepada Pertamina untuk menambah titik distribusi elpiji supaya dapat menekan kenaikan harga.
Umumnya kenaikan harga elpiji dikarenakan ongkos angkut yang diakibatkan jaraknya jauh dari titik distribusi, kata Asisten Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Sumsel Ruslan Bahri di Palembang, Selasa.
Walaupun harga eceran tertinggi sudah ditetapkan, namun bila jarak pembeliannya jauh maka harganya tidak bisa dikendalikan.Memang, lanjut dia, berdasarkan kesepakatan bersama harga eceran tertinggi (HET) elpiji sebesar Rp14.800 untuk 3 kg.
Namun bila jarak pembeliannya jauh maka pengendalian harga akan mengalami kesulitan. Sehubungan itu perlu diperbanyak titik distribusi agar masyarakat mudah untuk mendapatkan gas 3 kg. Begitu juga harganya dapat dikendalikan bila penjualannya tidak jauh dari pangkalan.
Sebagaimana hasil rapat berrsama antara Pemerintah Provinsi Sumsel bersama instansi terkait lainnya menetapkan HET gas 3 kg Rp14.800. Sementara untuk kabupaten dan kota terutama jaraknya lebih dari 60 km harganya akan diatur pemerintah setempat.
Berita Terkait
Pengoplos elpiji terancam penjara dan denda Rp60 miliar
Rabu, 3 April 2024 15:55 Wib
Laba bersih Pertagas 2023 naik 18,2 persen
Selasa, 2 April 2024 16:04 Wib
KPPU imbau SK Gubernur Sumsel soal pejualan LPG 3 kg direvisi
Rabu, 20 Maret 2024 14:29 Wib
Pertamina sebut stok elpiji di OKU Raya aman selama Ramadhan
Selasa, 12 Maret 2024 21:29 Wib
Medco E&P kembangkan sumur gas baru pasok kebutuhan energi nasional
Kamis, 7 Maret 2024 10:22 Wib
Alsintan berbahan bakar gas akan perkuat petani OKU Sumsel
Jumat, 23 Februari 2024 17:59 Wib
PGN Palembang targetkan 65.701 pelanggan jaringan gas pada 2024
Selasa, 20 Februari 2024 20:18 Wib
Mengoptimalkan penemuan sumber gas besar
Minggu, 4 Februari 2024 17:56 Wib