Baturaja (ANTARA Sumsel) - Hama babi hutan mulai menyerang tanaman
perkebunan milik warga Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji
Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.
Informasi di lapangan, Rabu menyebutkan hama babi merusak dan memakan hasil perkebunan milik warga.
Kepala Desa Padang Bindu, Zulanwar di Baturaja, Rabu mengatakan
bahwa serangan hama babi ini sudah hampir terjadi sekitar tiga bulan
belakangan.
Dimana, hampir setiap hari tidak hanya dimalam hari, namun juga
disiang sari hewan liar ini memasuki lahan pertanian dan perkebunan
milik warga.
Bahkan hama babi ini hingga masuk ke tengah perkampungan yang dihuni warga di petalangan maupun di pedesaan.
"Saat ini kami di Kecamatan Semidang Aji khususnya di desa kami
hampir setiap hari berburu hama babi, karena jumlahnya sudah terbilang
banyak. Saat ini kami sudah sangat kewalahan menghadapi banyaknya hama
babi," ujar Zulanwar.
Menurutnya, meski warga setiap hari melakukan perburuan, ternyata
hama babi ini sangat sulit untuk dimusnahkan atau dibunuh, karena di
samping jumlahnya banyak juga sulit untuk dibasmi.
"Kami sering melakukan berbagai cara, seperti berburu langsung
menggunakan anjing, atau memberikan umpan makanan yang diberi racun,
namun sepertinya kawanan babi ini sangat cerdik dan pintar dapat
membedakan mana makanan diberi racun dan tidak," ungkapnya.
Banyaknya hama babi ini disebabkan berbagai faktor, di antaranya
lahan hutan yang sudah mulai berkurang akibat dibuka untuk kawasan
pertanian dan perkebunan termasuk perkebunan sawit milik sebuah
perusahaan besar swasta nasional di wilayah Kecamatan Semidang Aji.
Selain itu, kata dia, hama babi berkembang sangat pesat diduga saat
ini musim kawin hewan bertaring tersebut sementara sarana makanan yang
tersedia di hutan mulai menipis akibat lahan hutan dibuka oleh manusia.
"Saat ini, kami hanya bisa pasrah sambil berupaya terus melakukan
perburuan guna mengurangi serangan hama babi ini," ungkapnya.
Mengenai bantuan dari pihak Dinas Perkebunan untuk mengatasi hama
babi, menurut Zulanwar, sejauh ini sama sekali belum pernah melihat
adanya petugas penyuluh ataupun pihak dinas terkait yang melakukan upaya
untuk pemusnahan hama babi ini.
"Kami memang belum melaporkan serangan hama babi, namun kami juga
belum pernah melihat ada petugas penyuluh yang turun hingga ke lahan
perkebunan selain sebatas di seputaran desa," kata Kades yang baru
dilantik sekitar tujuh bulan ini.
Sementara, beberapa warga setempat saat ditanyakan, mengaku bingung
dan sangat geram akan banyaknya kawanan babi liar yang keluar masuk
areal kampung mereka.
Menurut warga, mereka telah mencari cara dan upaya untuk memusnahkan hama babi ini.
"Namun kami belum bisa melenyapkan hama babi ini, karena jumlahnya
sangat banyak, jika dihitung bisa mencapai puluhan ekor setiap hari,"
kata beberapa warga lainnya menambahkan.
Berita Terkait
Tim gabungan selidiki penyebab kematian sejumlah satwa liar di TNBNW
Senin, 11 September 2023 10:34 Wib
Selebgram Lina Luthfiawati kasus makan babi jalani sidang perdana di PN Palembang
Selasa, 25 Juli 2023 18:32 Wib
Kejari Palembang tahan tersangka kasus konten makan babi
Senin, 10 Juli 2023 19:24 Wib
Kejati Sumsel sebut berkas pembuat konten makan babi sudah P21
Jumat, 23 Juni 2023 19:39 Wib
Harimau Sumatera mati terjeratdi Pasaman
Jumat, 19 Mei 2023 10:18 Wib
Polda Sumsel tangguhkan penahanan selebgram "Linamukherjee"
Kamis, 4 Mei 2023 16:30 Wib
Polda Sumsel periksa selebgram makan babi sebagai tersangka
Rabu, 3 Mei 2023 12:41 Wib
Seorang selebgram terancam 6 tahun penjara atas konten makan babi
Jumat, 28 April 2023 18:44 Wib