RSUD Bari Palembang "kebanjiran" pasien

id rsud bari, pasien peserta bpjs

RSUD Bari Palembang "kebanjiran" pasien

Peturas RSUD Bari (FOTO ANTARA)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Rumah Sakit Uumum Daerah Bari milik Pemkot Palembang, Sumatera Selatan, saat ini "kebanjiran" pasien Kelas I sejak diberlakukannya Program Jaminan Kesehatan Nasional Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

"Selama ini, prioritas pelayanan kami untuk peserta Jamkesmas dan Jamsoskes yang menggunakan fasilitas Kelas III, tetapi kini trennya berganti menjadi Kelas I," kata Direktur RSUD Bari Makiani di Palembang, Jumat.

Menurut dia, akibat tingginya peminat perawatan Kelas I itu, pihaknya harus segera melakukan penambahan tempat tidur baru.

Karena saat ini, tempat tidur rawat inap Kelas I hanya 19 unit, sedangkan Kelas III mencapai 203 unit, tambahnya.

Ia mengatakan bahwa sementara ini, bagi peserta BPJS Kelas I, yang belum tertampung dipindahkan ke Kelas VIP dengan ketentuan berlaku.

Namun, secepatnya, pihaknya akan menyediakan fasilitas rawat inap Kelas I dengan jumah yang sesuai kebutuhan pasien, katanya.

Dia menjelaskan, sebelum BPJS kesehatan dilaksanakan, mayoritas pelayanan rumah sakit itu untuk pasien kelas III.

Kini, dampak dari penggunaan BPJS kelas III cenderung sepi, ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPJS Cabang Palembang Sudarto, usai bertemu Wakil Wali Kota Palembang Harnojoyo, Senin (8/9) mengatakan bahwa mayoritas warga Kota Palembang dipastikan telah terdaftar sebagai peserta Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) karena dari sekitar 1,55 juta jiwa sebanyak 825 ribu orang telah menjadi anggota Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKSN) tersebut.

"Saat ini, kami pastikan sebagian besar penduduk Kota Pempek telah terdaftar sebagai peserta BPJS, karena itu upaya mendorong terciptanya pelayanan kesehatan yang optimal terus dilakukan," katanya.

Dia menambahkan tingginya pengguna BPJS itu tentu harus diimbangi dengan optimalisasi pelayanan rumah sakit untuk memfasilitasi peserta program kesehatan itu.

Namun, sampai kini dari 13 rumah sakit yang telah bekerja sama dengan BPJS tersebut, belum mampu memenuhi kebutuhan tempat tidur atau perawatan bagi peserta jaminan kesehatan itu, tambahnya.