Arkeolog asing tinjau Goa Harimau OKU

id manusia purba, penemuan manusia purba

Arkeolog asing tinjau Goa Harimau OKU

Temuan kerangka manusia purba (FOTO ANTARA)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Tim arkeolog asing dari tiga negara akan meninjau Goa Harimau di Desa Padangbindu Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan guna melakukan penelitian di tempat ditemukannya kerangka manusia purbakala belum lama ini.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Ogan Komering Ulu (OKU), Aufa Sarkomi di Baturaja, Rabu mengatakan bahwa arkeolog dari tiga negara tersebut sudah memastikan datang ke Goa Harimau tempat ditemukan kerangka manusia prasejarah pada Kamis (11/9).

Diungkapkannya, masing-masing arkeolog yang dijadwalkan datang ke wilayah itu adalah Herofumi Matsumura dari Jepang, Dr Mare Oxanam dari Australia serta Dr Nguyon Cuong dari Vietnam.

Peneliti asing tersebut kata dia, akan berada di Kabupaten OKU selama sepekan guna meneliti sekaligus mentraining peneliti-peneliti muda Indonesia yang sudah bergabung.

Ia berharap, selama waktu yang dijadwalkan tim arkeolog asing bergabung dengan peneliti Indonesia ini akan menghasilkan banyak manfaat khususnya bagi peneliti Indonesia.

"Tiga arkeolog dari luar negeri ini akan datang ke Gua Harimau OKU, Kamis (11/9)," katanya.

Dikemukakannya, para arkeolog asing ini akan didampingi oleh Prof Dr Trauman Simanjuntak yang merupakan Ketua Tim Peneliti kerangka manusia prasejarah dengan posisi kerangka sang ibu memeluk anaknya di atas perut penghuni Gua Harimau ribuan tahun silam.

"Ini sangat menarik dan mempunyai cerita yang sangat mengharukan karena posisi kerangka sang ibu memeluk anaknya di atas perut," kata Prof Trauman Simanjuntak di dampingi Kepala Dinas Pariwisata OKU Aufa Sarkomi.

Dikatakannya, hasil temuan kerangka diduga ibu dan anak tersebut merupakan salah satu penemuan dari 78 kerangka yang ditemukan di Goa Harimau.

Menurut dia, ada 78 kerangka manusia purba yang ditemukan diperkirakan hidup di zaman antara 3.000 hingga 14.000 tahun silam berasal dari dua ras berbeda, yaitu Ras Austronesia dan Austromelanesid.

Sementara terkait kunjungan tim arkeolog luar negeri itu, Tim Arkeologi Nasional di bawah pimpinan Prof Dr Trauman Simanjuntak sudah berada di lokasi Gua Harimau sejak beberapa hari lalu.

Tim sudah melanjutkan penelitian dan dikesempatan itu juga banyak peneliti muda yang bergabung, katanya.

Di lokasi penelitian manusia pra sejarah di Situs Padangbindu sudah ada tim pendahulu di bawah pimpinan Dr Agus.

Menurut Aufa, selain di Gua Harimau tim tekhnis sudah melakukan persiapan untuk mengangkat beberapa kerangka manusia purba yang akan dibawa ke Kantor Disporabudpar OKU untuk diteliti.

"Kita sudah siapkan satu ruangan khusus untuk kegiatan penelitian," jelasnya.

Dikatakannya, pihak Disporabudpar OKU sudah mengontak Prof Dr Trauman Simanjuntak untuk memastikan waktu tibanya tiga peliti dari Negara Jepang, Australia dan Vietnam, karena staf khusus Gubernur Sumsel Drs Muhamad Jhonson juga dijadwlakan datang ke Gua Harimau.

Selanjutnya, Kepala Museum Bala Putra Dewa Drs Candra Amprayadi juga akan datang, kemudian akan bertemu dengan peneliti asal luar negeri di Gua Harimau, katanya.