Kabut asap masih ganggu masyarakat Sumsel

id kebakaran hutan dan lahan, hotspot, tiyik api, titik panah, kabut asap, ganggu aktivitas

Kabut asap masih ganggu masyarakat Sumsel

Peta sebaran titik api di wilayah Sumatera Selatan. (Foto Antarasumsel.com/Yudi Abdullah/14)

...Kabut asap bersumber dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah seperti Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Muara Enim, Musirawas, dan Musi Banyuasin sejak dua pekan terakhir hingga kini masih terjadi...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia wilayah Sumatera Selatan menyatakan kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi beberapa hari terakhir hingga kini masih mengganggu masyarakat provinsi setempat.

"Kabut asap bersumber dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah seperti Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Muara Enim, Musirawas, dan Musi Banyuasin sejak dua pekan terakhir hingga kini masih terjadi dan mengganggu berbagai aktivitas masyarakat," kata Direktur Eksekutif Walhi Sumsel, Hadi Jatmiko di Palembang, Senin.

Selain mengganggu aktivitas, kabut asap yang mencemari udara secara terus menerus akhir-akhir ini mulai menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat.

Warga yang tinggal di sejumlah kabupaten yang mengalami kebakaran hutan dan lahan pada puncak musim kemarau September 2014 ini mulai mengeluhkan gangguan kesehatan seperti batuk dan sesak napas.

Melihat kondisi tersebut, diharapkan kepada pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten dan provinsi setempat untuk segera menanggulangi masalah kabut asap.

"Permasalahan kabut asap yang kini terasa semakin pekat di daerah sumber titik api dan berimbas ke Kota Palembang terutama pada pagi dan sore hari, perlu mendapat perhatian semua pihak agar tidak menimbulkan masalah yang lebih besar," ujarnya.

Sementara Kepala BPBD Sumsel, Yulizar Dinoto, menjelaskan menghadapi bencana kabut asap yang terjadi pada September ini, pihaknya menyiapkan beberapa langkah penanggulangan di antaranya dengan melakukan operasi pemadaman titik api melalui darat dan udara.

Pemadaman melalui darat bekerja sama dengan BPBD dan petugas penanggulangan bahaya kebakaran kabupaten yang menjadi sumber titik api.

Sedangkan untuk melakukan operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan melalui udara, pihaknya melakukan pengeboman air di titik api yang sulit dijangkau tim operasi darat dengan menggunakan dua helikopter.

Dalam beberapa hari terakhir upaya pemadaman titik api melalui operasi darat dan udara tersebut berjalan cukup baik dan membuahkan hasil yang cukup memuaskan.

Melalui kegiatan operasi pemadaman titik api tersebut, bisa ditekan jumlah titik api dan titik panas (hotspot) yang berpotensi menyebabkan terjadinya kabut asap.

Berdasarkan data pemantauan melalui satelit Aqua dan Terra Modis, sekarang ini terdapat 21 titik panas yang tersebar di Kabupaten Ogan Ilir sebanyak dua titik, Ogan Komering Ulu dan Musi Banyuasin masing-masing terdapat tiga titik, Banyuasin empat titik, serta Kabupaten Ogan Komering Ilir sembilan titik.

Jumlah titik panas yang terdeteksi sekarang jauh berkurang dari beberapa hari sebelumnya yang berkisar 36-72 titik panas.

Untuk meminimalkan jumlah titik panas tersebut, pihaknya terus berupaya melakukan operasi darat dan udara secara maksimal hingga masalah bencana kabut asap bisa diatasi dengan baik dan tidak lagi mengganggu berbagai aktivitas masyarakat, ujar Yulizar.