Ahli : daerah aliran sungai di Sumsel kritis

id pu, pu palembang

Palembang (ANTARA Sumsel) - Ahli teknik pengairan Balai Besar Wilayah Sungai VIII Kementeri PU Mawardi mengatakan kondisi daerah aliran sungai (DAS) di Sumatera Selatan kini memasuki tahap kritis.

Hal itu, terjadi karena mayoritas lahan di kawasan daerah aliran sungai (DAS) sudah berganti menjadi perkebunan sawit yang notabene merusak area serapan air, katanya, di Palembang, Minggu.

Menurut dia, ada 19 DAS di Sumatera Selatan yang selama ini menjadi sumber penghidupan warga di provinsi itu.

Dimana DAS berfungsi sebagai penampung air dan mengalirkan ke Sungai Musi sebelum tiba di laut, tambahnya.

Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan penelitian terkait dengan kondisi DAS di Sumatera Selatan dan memang sudah sangat memprihatinkan.

Keterlibatan semua elemen masyarakat dalam menjaga DAS sangat penting untuk memperbaiki kondisi kritis itu, katanya.

Dia menjelaskan, DAS sampai kini masih menjadi satu-satunya sumber air baku bagi perusahaan daerah air minum di Sumatera Selatan.

Dengan panjang DAS mencapai 700 kilometer tentunya kalau terjaga dengan baik akan menjadi sumber penghidupan yang luar biasa seperti saat ini, ujarnya.

Sementara Direktur Teknik PDAM Tirta Musi Stephanus mengatakan sampai kini memang Sungai Musi menjadi satu-satunya tempat pengambilan air baku untuk diolah menjadi air bersih.

Namun, memang kondisi Sungai Musi yang semakin tercemar tentunya membuat pihaknya khawatir tetap bisa mengambil air baku sampai puluhan tahun kedepan, katanya.

Dia menambahkan, menjaga kebersihan sungai dan menghindari sedimentasi merupakan solusi menjaga air baku tetap tersedia.

Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat menjaga sungai dengan tidak merusak dan tidak membuang sampah an organik dan rutin membersihkan sungai, tambahnya.