Palembang (ANTARA Sumsel) - Pengajar di Unesco IHE Delft Belanda FX
Suryadi PhD mengatakan Pemkot Palembang belum bisa mengadopsi langsung
pengendalian banjir dari Belanda karena dari curah hujan pun berbeda.
"Pengendalian banjir di negeri kincir angin tersebut tentunya
menjadi referensi tetapi tidak bisa diadopsi langsung mengingat secara
geografis maupun curah hujan," katanya pada Sosialisasi Peningkatan
Peran serta Masyarakat Dalam Pemeliharaan Drainase Kota Palembang,
Jumat.
Dia menjelaskan, drainase menjadi kunci utama pengendalian banjir yang harus dipelihara secara baik.
Belanda memiliki kanal-kanal yang telah terpelihara sangat baik
dan kesadaran tinggi penduduk dalam menjaga drainase dan lingkungan juga
menjadi kunci utama keberhasilan negeri tersebut, ujarnya.
Namun, faktor lainnya curah hujan di Belanda, dia menambahkan, cenderung rendah hanya 60 milimeter per hari.
Jika dibandingkan curah hujan Indonesia yang mencapai 200
milimeter per hari karenanya dalam mengadopsi sistem pengendalian banjir
juga harus dianalisa secara optimal, tambahnya.
Ia mengatakan, analisa sistem pengendalian berimplikasi pada
pemenuhan kebutuhan sarana dalam mengantisipasi genangan air di
Palembang yang merupakan dataran rendah berawa.
Dia mencontohkan, pemasangan dan penggunaan pompa air tentu harus sesuai dengan curah hujan yang mencapai 200 mm per hari.
Berbeda dengan sistem pompanisasi di Belanda yang curah hujannya hanya 60 mm per hari, katanya.
Sementara Kabid Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pengendalian
Banjir Dinas PU Bina Marga dan PSDA Kota Palembang Bastari menambahkan,
sosialisasi tersebut ditargetkan mampu mendorong kesadaran masyarakat
menjaga drainase sehingga bisa berperan optimal dalam mengalirkan air
hujan.
Pemeliharaan drainase hendaknya bukan hanya dianggap tugas
pemerintah tetapi justru tanggung jawab semua penduduk kota pempek,
tambahnya.
Sosialisasi tersebut diikuti puluhan perwakilan dari 16 kecamatan di Kota Palembang.
Hadir juga pembicara dari Universitas Sriwijaya Prof Robianto pakar pengelolaan lawan rawa.
Berita Terkait
Pj Prabumulih ikut rakor pengendalian inflasi
Senin, 25 Maret 2024 21:08 Wib
Pemkab OKI hadirkan inovasi upaya pengendalian inflasi
Kamis, 21 Maret 2024 21:05 Wib
Pj Bupati OKI paparkan inovasi kendalikan inflasi
Kamis, 21 Maret 2024 11:48 Wib
Pemkot Jambi-Sleman kolaborasi jaga inflasi daerah
Jumat, 8 Maret 2024 3:05 Wib
OKI telah susun peta jalan petunjuk operasional pengendalian inflasi
Kamis, 29 Februari 2024 20:14 Wib
Empat Lawang-Lubuklinggau Sumsel MoU pengendalian inflasi
Selasa, 27 Februari 2024 22:12 Wib
Pj Bupati Muara Enim tegaskan semua bergerak bantu pengendalian inflasi
Senin, 26 Februari 2024 10:27 Wib
Distan OKU Timur lakukan gerakan pengendalian hama tanaman padi
Kamis, 22 Februari 2024 16:47 Wib