Peserta BPJS keluhkan berobat masih bayar

id rs ibnu soetowo, ras ibnu soetowo

Peserta BPJS keluhkan berobat masih bayar

RS dr Ibnu Soetowo Baturaja (Foto Antarasumsel.com/14/E Permana)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Peserta pengguna kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan yang dirawat di RSUD Ibnu Sutowo Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mengeluhkan, karena masih harus membayar untuk membeli obat, padahal seharusnya gratis.

Hal ini dirasakan Imron (35) warga Ranau Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, saat isterinya melahirkan dan menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Ibnu Soetowo Baturaja, Jumat.

Menurut Imron, harus menebus resep obat pada saat isterinya akan dioperasi.

"Saya diberi resep obat untuk ditebus ke apotek dengan harga Rp25 ribu," katanya.

Tak hanya itu, kata dia, pihak rumah sakit juga masih memberikan perintah menebus resep yang diberikan oleh petugas di ruang bersalin.

"Saya tebus sebesar Rp140 ribu. Sedangkan kami ini menggunakan fasilitas kartu BPJS untuk kelas dua. Coba, katanya pengguna BPJS ini gratis," ujarnya.

Sementara, Herson (37) warga Desa Negeri Agung Kecamatan Lengkiti juga merasakan hal yang sama seperti Imron.

Menurut dia, isterinya Heni Fitriana (32) saat dirawat karena operasi melahirkan di tempatkan di ruang kelas III, padahal terdaftar di BPJS Kesehatan di kelas II.

"Ruangnya atau sal tidak ada saluran udara, hingga terasa panas. Namun pendingin ruangannya tak berfunsi. Selain itu juga masih harus membeli obat di luar dengan menggunakan resep obat yang diberikan oleh petugas rumah sakit," ungkapnya.

Bahkan, selama dua hari dirawat di ruangan tersebut, kata dia, sudah lima kali mereka diperintahkan untuk menebus obat di apotek dan jika ditotalkan obat yang dibeli sudah mencapai satu juta rupiah.

"Ini sangat memberatkan kami. Katanya bila sudah menjadi anggota BPJS semuanya gratis ternyata masih dibebankan biaya beli obat," jelasnya.

Sementara, salah satu petugas RSUD dr Ibnu Soetowo Baturaja menepis hal tersebut.

Menurut petugas yang menolak namanya disebutkan itu bahwa memang ada sebagian obat tidak disediakan oleh BPJS Kesehatan.

Jadi para peserta BPJS Kesehatan terpaksa harus menebus dengan kocek pribadi, katanya.

"Memang pengguna kartu BPJS gratis jika dirawat. Tapi ada beberapa macam obat yang tidak masuk BPJS, seperti fernolarges, vitamin C, Fikril dan perban anti air (ofsit) harus beli di apotek," katanya.